Implementasi Metode Pembelajaran Bahasa Arab Kurikulum 2004 Kelas X MAN Wonokromo Yogyakarta (Sebuah Analisa Proses)

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003 pasal 3 mengisyarakatkan adanya perubahan kurikulum yang selama ini sudah dilaksanakan. Kurikulum yang baru tyang akan dilaksanakan tersebut adalah kurikulum 2004 atau kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Kurikulum Berbasis Kompetensi menitik beratkan pada proses belajar mengajar yang lebih memperhatikan kemampuan dan potensi siswa serta mengimplementasikan empat pilar pendidkan, yaitu learning to know, learning to do, learning to live together, dan learning to be. Kelas X MAN Wonokromo adalah salah satu kelas yang menerapkan kurikulum 2004. Tujuan idealis yang diusung oleh kurikulum baru ini sedang dijalankan oleh kelas tersebut, tidak terkecuali dalam mata pelajaran Bahasa Arab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi metode pengajaran Bahasa Arab kurikulum 2004, mengetahui apakah metode yang diterapkan relevan dangan konsep dan tujuan kurikulum, dan mengetahui sejauhmana efektivitas implementasi metode pembelajaran Bahasa Arab, dan mengetahui faktor pendukung dan faktor penghambat dalam implementasi metode pembelajaran Bahasa Arab kurikulum 2004 di kelas X MAN Wonokromo Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah kepala sekolah MAN Wonokromo Yogyakarta, guru bahasa Arab di kelas X MAN Wonokromo, dan siswa di kelas X MAN Wonokromo. Data dikumpulkan dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi, dan kuesioner. Data dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran Bahasa Arab yang digunakan di kelas X MAN Wonokromo Yogyakarta sesuai dengan implementasi kurikulim 2004. Penggunaan metode pembelajaran kelas X MAN Wonokromo sudah memenuhi standar kurikulum 2004.Efektifitas metode pembelajaran yang digunakan oleh guru sudah baik. FAktor pendukung implementasi pembelajaran Bahasa Arab kurikulum 2004 di kelas X MAN Wonokromi adalah : situasi dan kondisi madrasah yang konduktif, waktu yang cukup banyak, mayoritas siswa tinggal di asrama pondok pesantren, adanya les tambahan Bahasa Arab, situasi belajar yang funny. Faktor penghambat terdapat kesenjangan pengetahuan yang tinggi dari siswa, terbatasnya sarana pendukung pembelajaran, kurang lenhkapnya buku-buku pendukung dan persepsi siswa bahwa Bahasa Arab itu sulit dipelajari