KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP PELAKSANAAN PENGARUSUTAMAAN GENDER PADA LEMBAGA KOPERASI (Studi Kasus Pada Koperasi Bhakti Wanita di Kelurahan Cipamokolan Kota Bandung)

Kepemimpinan perempuan menjadi hal menarik sekaligus penting untuk dikaji. Menarik karena secara historis masih sangat minim keterlibatan kaum perempuan untuk menjadi seorang pemimpin, juga menjadi hal penting karena keterlibatan perempuan dalam kepemimpinan diharapkan memiliki peran besar untuk kebijakan yang diambil, khususnya berkaitan dengan peran perempuan secara menyeluruh dalam mewujudkan pengarusutamaan gender. Koperasi Bhakti Wanita merupakan salah satu lembaga yang mampu berkembang dan mempertahankan eksistensinya dengan binaan dari pemimpin perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui kepemimpinan yang diterapkan oleh ketua Koperasi Bhakti Wanita dalam perspektif gender, (2) Mengetahui sikap pemangku kepentingan terhadap kepemimpinan perempuan pada Koperasi Bhakti Wanita, dan (3) Mengetahui dampak kepemimpinan perempuan terhadap pelaksanaan pengarusutamaan gender di Koperasi Bhakti Wanita. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi kasus dengan pendekatan kualitatif serta tekhnik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Subjek penelitian berjumlah enam orang yakni ketua, staf pengurus, pengawas, anggota, pembina, dan ketua RW setempat. Berdasarkan hasil temuan menunjukan bahwa: 1) Gaya kepemimpinan perempuan yang diterapkan adalah maskulin-transformational, dengan faktor yang mempengaruhi kepemimpinan yaitu the mother, the pet, the sex object, serta the iron maiden, dan rintangan kepemimpinan yang dihadapi yaitu mempertahankan trend positif organisasi; (2) Pemangku kepentingan setempat memandang bahwa dikotomi maskulin-feminim, dikotomi peran publik-domestik, subordinasi dan marginalisasi terhadap perempuan tidak membatasi pelaksanaan kepemimpinan perempuan selama ini; dan (3) Pelaksanaan unsur-unsur pengarusutamaan gender dititik beratkan pada keterlibatan kaum perempuan. Dan untuk percepatan pelaksanaan pengarusutamaan gender dalam pembangunan tidak mampu dilaksanakan secara optimal oleh pemimpin perempuan, meskipun begitu upaya peningkatan peran dan kualitas hidup perempuan telah dilaksanakan nya dengan baik. Kata Kunci: Kepemimpinan, Kepemimpinan Perempuan, Pengarusutamaan Gender. . Women's leadership is both interesting and important to study. It is interesting because historically there is very little involvement of women to become a leader, it is also important because the involvement of women in leadership is expected to have a big role in the policies taken, especially with regard to the overall role of women in realizing gender mainstreaming. The Bhakti Wanita Cooperative is an institution that is able to develop and maintain its existence under the guidance of female leaders. This study aims to: (1) Find out the leadership which is applied by the head of the Bhakti Wanita Cooperative in a gender perspective, (2) Find out the attitudes of stakeholders towards women's leadership in the Bhakti Wanita Cooperative, and (3) Find out the impact of women's leadership on the implementation of gender mainstreaming in female and male stakeholders in the Bhakti Wanita Cooperative. The research method is used by a case study with a qualitative approach and data collection techniques through observations, interviews, and documentation studies. The research subjects were six people, namely the chairman, staff, supervisor, members, coaches, and local residents. Based on the findings, it shows that:: 1 The female leadership style applied is masculine-transformational, with factors that influence leadership, namely the mother, the pet, the sex object, and the leadership hurdles experienced were maintaining the positive trend of cooperatives; (2) Local stakeholders looks that the masculine-feminine dichotomy, the public-domestic role dichotomy, subordination and marginalization of women do not restrict the women's leadership so far; and (3) The implementation of the elements of gender mainstreaming is emphasized on the involvement of women. And, the acceleration of the implementation of gender mainstreaming in development cannot be carried out optimally by women leaders, even though efforts to improve the role and quality of life of women have been carried out properly. Keywords: Leadership, Women's Leadership, Gender Mainstreaming