PENGARUH MODEL MULTILITERASI LITERATUR DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA PADA CERITA DONGENG BERGAMBAR

Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya kemampuan membaca pemahaman siswa sekolah dasar khususnya kelas III. Rendahnya kemampuan siswa salah satunya disebabkan oleh belum efektifnya model yang digunakan ketika pembelajaran membaca sedangkan salah satu keterampilan yang harus dimiliki siswa pada abad-21 adalah keterampilan membaca pemahaman yang tinggi. Solusi dari permasalahan ini yaitu dengan model multiliterasi literatur, yang diketahui dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model multiliterasi literatur dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada cerita dongeng bergambar serta untuk mengetahui perbedaan kemampuan membaca pemahaman antara siswa yang memperoleh pembelajaran menggunakan model multiliterasi literatur di kelas eksperimen dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan model KWL (Know-Want to Know-Learned) dikelas kontrol. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuasi eksperimen dengan desain nonequivalent control group design dan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas 3A sebagai kelas kontrol dan 3B sebagai kelas eksperimen di SDN 057 Binaharapan Kota Bandung. Instrument yang digunakan adalah lembar penilaian produk menceritakan kembali cerita dongeng berupa zig-zag book. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) model multiliterasi literatur berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa pada cerita dongeng bergambar, 2) terdapat perbedaan kemampuan membaca pemahaman pada cerita dongeng bergambar antara siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan pengolahan data, model multiliterasi literatur diketahui lebih efektif dan cocok untuk diterapkan dalam pembelajaran membaca pemahaman pada cerita dongeng bergambar. ----- The background of this study is the low reading comprehension ability of elementary school students, especially grade III. The low ability of students is caused by the ineffectiveness of the model that used when learning to read, while one of the skills that students must possess in the 21st century is high reading comprehension skills. The solution of this problem is the multiliteracy literature model, which is known to improve student’s reading comprehension skills. This study aims to know about the multiliteracy literature model’s effect in improving reading comprehension skills on pictured fairy stories and to know about differences in reading comprehension skills between students who received learning using the multiliteracy literature model in the experimental class and students who received learning using the KWL model (Know-Want to Know-Learned) in the control class. This study used quasi-experimental method with a nonequivalent control group design and purposive sampling technique. The samples of this study were students of class 3A as the control class and 3B as the experimental class at SDN 057 Binaharapan, Bandung City. The instrument used is a product assessment sheet retelling a fairy tale in the form of a zig-zag book. The results of this study showed that 1) the literature multiliteracy model had an effect on improving students' reading comprehension skills on pictured fairy stories, 2) there were differences in reading comprehension skills on pictured fairy stories between students in the experimental class and the control class. Based on data processing, the literature multiliteracy model is known to be more effective and suitable to be applied in learning reading comprehension on pictured fairy stories