INTERNALISASI NILAI TOLERANSI DALAM MENANGKAL RADIKALISME DI KALANGAN MAHASISWA MELALUI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh peristiwa serangan bom yang kembali terjadi di Indonesia, tepatnya di kota Makasar tahun 2021. Berdasarkan keterangan pihak kepolisian diketahui bahwasanya pelaku penyerangan bom adalah sepasang suami istri yang tergabung dalam kelompok radikal yang berafiliasi dengan jaringan kelompok teroris internasional (ISIS). Usia pelaku yang masih tergolong muda yakni kelahiran tahun 1995 sekaligus membuktikan bahwasanya generasi muda merupakan kelompok usia yang rentan terpapar gerakan radikalisme, sejalan dengan hasil survei BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) yang mengungkapkan generasi muda berusia di bawah 40 tahun berpotensi terpapar paham radikal dengan fakta sebanyak 39% terdiri dari mahasiswa yang tertarik pada gerakan radikalisme. Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah: Pertama, menujukkan ancaman gerakan radikalisme di perguruan tinggi. Kedua, mengetahui proses internalisasi nilai toleransi melalui perkuliahan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) sebagai upaya menangkal gerakan radikalisme di kalangan mahasiswa. Ketiga, menunjukan kendala dan upaya dari pelaksanaan internalisasi nilai toleransi dalam menangkal radikalisme di kalangan mahasiswa. Adapun tujuan jangka panjang penelitian ini adalah guna mewujudkan suasana akademik di perguruan tinggi yang harmonis, mengedepankan sikap toleransi, saling menghormati terhadap perbedaan dan keberagaman sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Adapun hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa perkuliahan PKn memiliki korelasi yang kuat terhadap proses internalisasi nilai toleransi pada mahasiswa yang berimplikasi terhadap terwujudnya sikap saling menghormati antar mahasiswa yang bertolak belakang dengan paham radikal terorisme yang identik dengan sikap intoleran. Metode Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan anlisis data dilakukan secara berjenjang dan saling terkait antara reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan verifikasi. Kata Kunci: Toleransi, Radikalisme, Pendidikan kewarganegaraan, Mahasisw