PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta di lapangan ketika siswa dalam proses pembelajaran IPA di SDN 2 Ciwaruga masih dilakukan secara konvensional (pembelajaran berpusat pada guru) dan guru hanya menggunakan metode ceramah sehingga siswa kurang aktif, kurang partisipasi dan bahkan motivasinya kurang yang berdampak pada hasil belajar siswa. Dari jumlah siswa sebanyak 35 orang, siswa yang baru dinyatakan lulus atau yang telah mencapai KKM pada mata pelajaran IPA hanya 60% dan 40% belum mencapai KKM. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti mengupayakan peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Penerapan model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ini merupakan upaya inovasi pendidikan yang menekankan pada pencapaian tujuan pembelajaran secara kelompok. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa baik secara individu maupun secara kelompok. Selain itu juga dengan model pembelajaran ini diharapkan siswa mampu berpartisipasi dan bersosialisasi dengan temannya dan saling membantu dalam memahami materi pelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar namun selain itu pula dampak pengiring positif yang ingin dicapai adalah perubahan sikap siswa dalam belajar yang sebelumnya pasif menjadi aktif dan berpartisipasi dalam proses kegiatan belajar mengajar untuk mencapai hasil belajar yang maksimal. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas model Kemmis & Taggart yang terdiri dari dua siklus. Tiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah 35 siswa kelas V SDN 2 Ciwaruga Kabupaten Bandung Barat. Hasil penelitian secara umum dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA konsep cahaya dan alat optik. Hal ini terlihat dari peningkatan nilai rata-rata siswa hasil skor tes tiap siklus. Nilai rata-rata siswa pada siklus I 61,87 dan masih banyak siswa yang belum memenuhi KKM, dimana pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 78,0 dan hampir 90% siswa memenuhi KKM. Selain hasil belajar meningkat, hasil observasi juga menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam berpartisipasi dan motivasi juga kreativitas meningkat