UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA TOPIK KUBUS DAN BALOK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR

Penelitian ini berjudul “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA TIGA DIMENSI PADA TOPIK KUBUS DAN BALOK DI KELAS IV SEKOLAH DASAR”. Dilaksanakan di kelas IV SD Negeri Gelarpadang Kecamatan Cijati, Kabupaten Cianjur. Latar belakang dilakukan penelitian ini adalah adanya kenyataan dilapangan yang menunjukan rendahnya kemampuan siswa terhadap pembelajaran matematika karena pembelajaran yang membosankan dan pembelajaran terpusat pada guru, ini ditunjukan dari rendahnya hasil belajar matematika siswa. Hal ini berakibat fatal bagi siswa untuk pembelajaran matematika dijenjang selanjutnya. Melihat hal yang demikian peneliti memilih untuk melakukan pembelajaran dengan menggunakan media tiga dimensi pada topik kubus dan balok, disesuaikan dengan karakteristik siswa sekolah dasar yang masih berada pada tahap berfikir oprasional konkret. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mengkaji dan merefleksi suatu pendekatan pembelajaran dengan tujuan meningkatkan kualitas (baik proses maupun produk) suatu pembelajaran. Penelitian ini terdiri atas tiga siklus, setiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Adapun instrument yang diguanakan adalah instrument pembelajaran (RPP dan LKS) dan instrument pengumpulan data yang terdiri atas instrument tes (tes formatif) dan instrument non tes (lembar observasi, dan wawancara). Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV setelah mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan media. Pembelajaran dengan menggunakan media tiga dimensi yang dikembangkan dalam penelitian ini memberikan dampak yang cukup baik bagi siswa, yaitu meningkatnya hasil belajar siswa kelas IV SD pada topik kubus dan balok, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata kelas hasil tes yang menunjukkan peningkatan antar siklus. Pada siklus 1 sebesar 60, pada siklus 2 meningkat menjadi 72,50 dan pada siklus 3 meningkat lagi menjadi 73,47. Pembelajaran juga beralih menjadi terpusat pada siswa, hal ini terlihat dari aktivitas siswa yang meningkat, sikap mereka yang antusias dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media, sedangkan guru hanya berperan sebagai pembimbing. Siswa yang semula kurang perhatian, lambat laun berubah menjadi lebih berkonsentrasi, karena mereka merasa senang terhadap pembelajaran ini. Dalam bekerja kelompok siswa juga tampak antusias berdiskusi dengan teman kelomponya