PENGARUH KOMBINASI BAP DAN KITOSAN TERHADAP INDUKSI PROTOCORM LIKE BODY DARI EKSPLAN DAUN Dendrobium sonia PADA MEDIUM MS

Perbanyakan seksual D. sonia secara alami jarang terjadi dan memerlukan waktu yang cukup lama, 2 sampai 5 tahun. Perbanyakan tanaman anggrek melalui induksi protocorm like body (PLB) menggunakan kultur jaringan dengan penambahan BAP merupakan metode perbanyakan yang dianjurkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan konsentrasi BAP dan kitosan optimum dalam induksi PLB pada kultur daun D. sonia dengan medium ½ MS. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial. Faktor pertama adaah BAP dengan konsentrasi 0.5, 1 dan 2 ppm. Faktor kedua adalah kitosan dengan konsentrasi 0, 5, 10, 15, 20, dan 25 ppm. Kultivasi eksplan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama dilakukan dalam gelap dan tahap kedua dilakukan dibawah pencahayaan lampu neon 20 Watt selama 12 jam. Parameter yang diukur adalah persentase induksi PLB. Data yang diperoleh diuji dengan Anova RAL Faktorial dan dilanjutkan dengan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada interaksi antara BAP dengan Kitosan. Konsentrasi BAP optimum dalam menginduksi PLB pada kultur daun D. sonia adalah 2 ppm. Penambahan kitosan pada konsentrasi berbeda (5 - 25 ppm) tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan terhadap persentase induksi PLB D. Sonia. Kultur daun D Sonia dengan penambahan kitosan pada medium menghasilkan persentase induksi PLB yang lebih baik dan berbeda signifikan dibandingkan dengan kultur daun tanpa kitosan. Kata kunci: Dendrobium Sonia, PLB, Medium MS, Kitosan, Benzilaminopurin (BAP) Sexual reproduction of D. sonia naturally is rare and takes a long time, 2 to 5 years. Orchid propagation through protocorm like body (PLB) induction using tissue culture with the addition of BAP is the recommended propagation method. The purpose of this study was to obtain the optimum concentration of BAP and chitosan for PLB induction in D. sonia leaf culture with ½ MS medium. This research was conducted using a factorial Completely Randomized Design (CRD). The first factor is BAP with concentrations of 0.5, 1 and 2 ppm. The second factor was chitosan with concentrations of 0, 5, 10, 15, 20, and 25 ppm. Explant cultivation was carried out in two stages. The first stage was carried out in the dark and the second stage was carried out under 20 Watt tubular lamp for 12 hours. The parameter measured is % PLB induction. The data obtained were tested with Factorial CRD Anova and continued with the DMRT test. The results showed that there was no interaction between BAP and Chitosan. The best concentration of BAP in inducing PLB in leaf culture of D. sonia was 2 ppm. Meanwhile, the addition of chitosan at different concentrations (5 - 25 ppm) did not show a significant difference to the % induced PLB D. Sonia. However, D Sonia leaf culture with the addition of chitosan in the medium resulted in a better % PLB induction and significantly different compared to leaf culture without chitosan. Keywords : Dendrobium sonia, PLB, MS Medium, Chitosan, Benzylaminopurine (BAP)