PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAAN PEMAHAMAN SISWA PADA MATERI KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA DALAM PEMBELAJARAN IPA DI KELAS V SD

Penelitian ini dilakukan karena masih banyak ditemukan dilapangan terutama di SD tempat penulis bertugas bahwa pembelajaran masih menggunakan metode ceramah dan penugasan saja terutama dalam pembelajaran IPA, tanpa memperhatikan keterlibatan siswa dalam pembelajaran, target dalam pembelajaran IPA cenderung lebih mengarahkan pada ketuntasan penyampaian materi, akibatnya pemahaman konsep siswa menjadi rendah serta tidak menumbuhkan kemampuan siswa terhadap pembelajaran IPA yang harus dimiliki siswa yaitu Keterampilan Proses Sains dan Sikap Ilmiah siswa sehingga nilai rata-rata siswa tentang pemahaman siswa masih sangat minim hanya mencapai 5,01 atau masih dibawah KKM. Sebagai solusi untuk meningkatkan pemahaman siswa yaitu melalui penerapan metode eksperimen dimana siswa terlibat langsung dalam pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut maka dirumuskan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimanakah perencanaan pembelajaran tentang materi sifat-sifat cahaya terhadap siswa kelas V SD Negeri Banyuasih melalui penerapan metode eksperimen ? (2) Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran penerapan metode eksperimen dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi konsep sifat-sifat cahaya dalam pembelajaran IPA di kelas V ? (3) Bagaimanakah peningkatan hasil belajar penerapan metode meksperimen dapat meningkatkan pemahaman siswa pada materi konsep sifat-sifat cahaya dalam pembelajaran IPA di kelas V? Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan tiga siklus. Materi yang disampaikan dalam pembelajaran ini pada penelitian ini adalah pokok bahasan sifat-sifat cahaya. Lokasi penelitian dilakukan di SDN Banyuasih Kecamatan Naringgul Kabupaten Cianjur. Subjek penelitian adalah siswa kelas V sebanyak 26 siswa tetapi pada saat pelaksanaan hanya terdapat 25 siswa dikarenakan 1 siswa sakit. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes siswa, lembar observasi guru, lembar observasi siswa, lks, dan kamera. Adapun hasil penelitian setelah pembelajaran dengan metode eksperimen dapat meningkatkan pemahaman siswa, adapun hasil evaluasi siswa pada siklus 1 rata-rata mencapai 7,02, pada siklus II rata-rata 7,33, dan hasil siklus III rata-rata 8,09. Dari Hasil observasi guru dan siswa selama proses pembelajaran menunjukan peningkatan, untuk guru pada siklus I 77% siklus II 88% dan siklus III 97%, sedangkan aktivitas siswa siklus I 65% siklus II 86 % dan siklus III 96 %. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru dalam memperluas pengetahuan dan wawasan dalam rangka pengembangan ilmu dan memecahkan masalah nyata di lapangan serta dapat dijadikan gambaran dalam proses pembelajaran di kelas