MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK MELALUI PENERAPAN METODE KARYAWISATA

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya pemahaman yang menjelaskan bahwa keterampilan sosial adalah salah satu aspek perkembangan yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan anak untuk memulai sebuah hubungan sosial. Melihat kondisi sekarang, ciri anak yang mempunyai keterampilan sosial masih sangat minim di sekolah-sekolah, hal ini ditunjukan dengan perilaku anak yang kurang dapat beradaptasi dengan lingkungan disekitarnya. Berdasarkan hasil observasi di Daycare “Taman Isola” UPI Bandung ditemukan beberapa masalah terkait keterampilan sosialnya, beberapa masalah yang sering dialami anak seperti sulit untuk berbagi, tidak semua anak mampu bersosialisasi, susah untuk bekerjasama, kurang bisa bersabar untuk menunggu giliran, agresif dengan cara menyerang orang atau anak lain, dan sebagainya. Perilaku seperti ini tentu akan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup di masa yang akan datang. Dibutuhkan penerapan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan sosial pada anak tersebut. Metode pembelajaran tersebut merupakan penerapan metode pembelajaran melalui karyawisata. Penerapan pembelajaran dengan metode karyawisata memungkinkan pengenalan keterampilan sosial sejak dini. Mengingat kegiatan ini jarang dilakukan di sekolah tentunya akan sangat menarik perhatian anak, sehingga akan membantu dalam proses penerapan metode karyawisata untuk meningkatan keterampilan sosial anak. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas, karena metode ini dapat membantu mengatasi persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial atau perilaku anak yaitu untuk meningkatkan keterampilan sosial anak melalui penerapan metode karyawisata. Selain itu metode ini dapat mendeskripsikan hasil yang didapat setelah melakukan penelitian. Hasil dari penelitian ini berupa kondisi awal keterampilan sosial anak sebelum diterapkannya metode karyawisata di Day Care Taman Isola, anak yang diteliti berjumlah 9 orang dan memiliki usia antara tiga sampai lima tahun, dengan hasil keterampilan sosial 67% anak memiliki keterampilan sosial yang kurang, 33% cukup memiliki keterampilan sosial. Sedangkan hasil observasi setelah diterapkan kategori baik sebesar 11%, cukup 89% dan kurang sebesar 0%. Berdasarkan penjabaran diatas dengan adanya kemajuan dari setiap siklus, dapat disimpulkan bahwa metode karyawisata dapat meningkatkan keterampilan sosial anak. Terdapat beberapa catatan sebagai bahan rekomendasi diantaranya pendidik semaksimal mungkin diharapkan dapat memanfaatkan lingkungan sekitar atau tempat-tempat lain yang memungkinkan anak sebagai tempat atau sumber belajar agar dapat memberikan anak didik motivasi lebih dengan suasana yang menyenangkan dan tidak monoton. Kata Kunci : Keterampilan Sosial dan Metode Karyawisat