PRODUKSIBAHAN BAKAR CAIR (BIOFUEL) DARI MINYAK JELANTAH MELALUI PROSES CATALYTIC CRACKING DITINJAU DARI PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP PRODUK YANG DIHASILKAN

Biofuelmerupakan bahan bakar alternatif yang dapat diproduksi dengan sumber bahan organik seperti minyak nabati dan lemak hewan. Salah satu bahan yang dapat dikonversi menjadi biofueladalah minyak jelantah. Minyak jelantah memiliki rantai hidrokarbon panjang yang memungkinkan terjadinya perengkahan. Biofuel diproduksi melalui proses catalyticcracking, yakni perengkahan rantai hidrokarbon kompleks menjadi rantai yang lebih pendek dengan adanya bantuan katalis. Dalam prosesnya digunakan katalis zeolite alam yang memiliki kemampuan cukup baik dalam memutus ikatan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan kondisi optimum pengolahan minyak jelantah menjadi biofuel dan mengetahui pengaruh temperatur terhadap produk yang dihasilkan. Variabel tetap yang digunakan pada penelitian ini adalah jumlah bahan baku,jenis katalis jumlah katalis, dan waktu, sedangkan variabel bebas yang digunakan adalah temperatur. Biofueldiproduksi dengan variasi temperatur yakni 280°C, 290°C, 300°C,310°C dan 320°C dengan adanya bantuan katalis zeolite alam untuk mempercepat reaksi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kondisi optimum produksi yakni pada suhu tertinggi 320°C yang ditandai dengan dihasilkannya persen yieldsebesar 9,8147%. Berdasarkan parameter uji meliputi densitas, viskositas, titik nyala dan GC-MS telah diperoleh biofuelyang sesuai dengan standar