PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN MENGENAI WHISTLEBLOWING SYSTEM DAN MORALITAS INDIVIDU TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD PADA UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Selain dampak positif, munculnya ilmu akuntansi menimbulkan dampak buruk, salah satunya terjadinya fraud. Fraud adalah kecurangan dalam dunia akuntansi seperti penyelewengan aset bahkan sampai korupsi. Dunia pendidikan yang harusnya menjadi tameng dalam pemberantasan korupsi tidak mampu dalam menjalankan perannya, terbukti bahwa korupsi yang sering terjadipun ada di dunia pendidikan. Maka dari itu perlunya sistem pengawasan sebagai proteksi awal dan tentunya dengan moral individu yang baik dalam menjalankan tugas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi karyawan mengenai whistleblowing system dan moralitas individu terhadap pencegaha fraud pada Universitas Sriwijaya. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 32 orang karyawan dibidang keuangan/akuntansi di Universitas Sriwijaya. Penentuan sampel menggunakan sampel jenuh (semua populasi dijadikan sampel). Penelitian ini menggunakan alat analisis data regresi berganda dengan bantuan SPSS versi 22.0. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel persepsi karyawan mengenai whistleblowing system secara parsial berpengaruh signifikan terhadap pencegahan fraud di Universitas Sriwijaya. Berbeda pada variabel moralitas individu, bahwa secara parsial memiliki hasil tidak signifikan terhadap pencegahan fraud di Universitas Sriwijaya. Sedangkan secara bersama-sama antara variabel persepsi karyawan mengenai whistleblowing system dan moralitas individu berpengaruh positif signifikan terhadap pencegahan fraud