JERUK NIPIS (CITRUS AURANTIFOLIA) SEBAGAI GUM-BASE COAGULANT PADA PEMBUATAN PERMEN KARET

Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) digunakan sebagai penggumpal lateks dikarenakan ekstrak jeruk nipis banyak mengandung air, memiliki rasa sangat asam yang kuat, mengandung vitamin C , zat besi, kalium, gula dan asam sitrat. Lateks yang telah dikoagulasi kemudian diolah menjadi gum base pada pembuatan permen karet. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui penambahan koagulan yang optimum untuk mendapatkan produk permen karet yang sesuai dengan standar. Sebanyak 25 ml lateks diberikan penambahan ekstrak jeruk nipis dengan variasi konsentrasi 20%, 40% 60%, 80%, dan 100%. Gum base tersebut kemudian diolah hingga menjadi permen karet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air dan kadar abu terendah diperoleh pada konsentrasi 20% dengan nilai 5,2363% dan 1,2453%. Kadar gula reduksi terendah diperoleh pada konsentrasi 60% dengan nilai 5,72%. Kandungan logam pada masing-masing konsentrasi tidak terdeteksi. Uji organoleptik permen karet diperoleh bahwa tingkat kesukaan panelis terhadap sampel 3 yaitu pada bau 67%; rasa 50%; dan tekstur 58%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk permen karet yang dihasilkan telah sesuai dengan Standarisasi Nasional Indonesia (SNI 3547-2, 2008)