Analisis kalimat tanya dalam novel Matahari karya Tere Liye

Dalam tata bahasa, kalimat tanya seakan-akan dianaktirikan. Pembahasan kalimat tanya dalam tata bahasa, dibandingkan dengan jenis kalimat berita maupun kalimat perintah, lebih sedikit atau terbatas. Kalimat (termasuk kalimat tanya) selalu berada dalam konteks. Demikian juga penafsiran maknanya juga bergantung pada konteks. Konteks itu adalah tuturan-tuturan yang mendahului maupun yang mengikuti kalimat tanya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan jenis kalimat tanya yang digunakan dan mendeskripsikan makna kalimat tanya yang terdapat dalam novel Matahari karya Tere Liye. Penelitian ini tergolong dalam penelitian deskriptif kualitatif. Data berupa kalimat tanya bukan angka, yang berasal dari sumber data novel Matahari karya Tere Liye. Hasil analisis dan pembahasan sebagai berikut: berdasarkan analisis kalimat tanya ditemukan kalimat tanya sebanyak 77 data. Dari 77 data tersebut dibagi lagi menjadi 1) kalimat yang berintonasi tanya sebanyak 24 kalimat yaitu, (1) enam kalimat tanya yang berintonasi tanya yang direspon ya/tidak secara langsung, (2) sembilan kalimat tanya yang berintonasi tanya yang direspon dengan uraian yang menggambarkan situasi yang dapat ditafsirkan ya/tidak, (3) delapan kalimat tanya yang berintonasi tanya yang direspon secara nonverbal (kinesik) yang mengungkapkan ya/tidak, dan (4) satu kalimat tanya yang berintonasi tanya yang direspon bukan berupa jawaban. 2) kalimat tanya yang berpartikel tanya sebanyak 21 Kalimat, yaitu (1) tiga kalimat tanya yang berpartikel tanya apa(kah) yang direspon ya/tidak secara langsung, (2) sepuluh kalimat tanya yang berpartikel tanya apa(kah) yang direspon dengan uraian yang menggambarkan situasi yang dapat ditafsirkan ya/tidak, (3) tujuh kalimat tanya yang berpartikel tanya apa(kah) yang direspon secara nonverbal (kinesik) yang mengungkapkan ya/tidak, dan (4) satu kalimat tanya yang berpartikel tanya apa(kah) yang direspon bukan berupa jawaban. 3) kalimat tanya yang berkata ganti tanya sebanyak 32 kalimat, yaitu (1) kalimat tanya yang berkata ganti tanya yang mengisi fungsi wajib hadir sebanyak 18 kalimat dan (2) kalimat tanya dengan kata ganti tanya yang mengisi fungsi tidak wajib hadir sebanyak 14 kalimat. Berdasarkan analisis kalimat tanya ditemukan makna kalimat tanya sebanyak 18 data. Dari 18 data tersebut dibagi lagi menjadi 1) makna konfirmatif sebanyak 4 data yang terdiri atas (1) dua data kalimat tanya yang berintonasi tanya, (2) dua data kalimat tanya yang berpartikel tanya. 2) makna informatif sebanyak 12 data yang terdiri atas (1) dua data menanyakan orang dengan kata ganti tanya siapa, (2) dua data menanyakan barang atau nama dengan kata ganti tanya apa, (3) dua data menanyakan tempat, keberadaan dengan kata ganti tanya mana, di mana, ke mana, dan dari mana, (4) dua data menanyakan alasan dengan kata ganti tanya kenapa, mengapa, (5) dua menanyakan keadaan atau cara dengan kata ganti tan ya bagaimana, dan ( 6) dua data menanyakan bilangan yang mewakili jumlah dengan kata ganti tanya berapa. 3) dua data makna kalimat tanya sebagai perintah/permintaan secara halus. Dari basil penelitian disimpulkan: bahwa dari 77 data tersebut terdiri atas (1) kalimat yang berintonasi tanya sebanyak 24 kalimat, (2) kalimat tanya yang berpartikel tanya sebanyak 21 Kalimat, (3) kalimat tanya yang berkata ganti tanya sebanyak 32 kalimat. Makna kalimat tanya ada dua, yaitu konfirmatif clan informatif. Saran: (1) bagi pembaca, penelitian ini diharapkan berguna bagi pembaca agar menggunakan bahasa Indonesia secara baik clan benar, baik dalam lisan maupun tulisan. (2) bagi pengajaran bahasa, hendaknya basil penelitian ini dapat dipakai sebagai masuk:an bagi guru bahasa Indonesia untuk: meningkatkan proses belajar mengajar bahasa Indonesia khususnya tentang penggunaan kalimat. (3) bagi para pembina clan pengembang bahasa Indonesia, hendaknya bisa lebih memperhatikan penggunaan kalimat yang baik dan dapat menjadi panduan dalam proses belajar mengajar