Perencanaan cita-cita ditinjau dari kematangan karir dan konsep diri

Perencanaan cita-cita yang paling utama adalah ketika pemilihan program studi, sedangkan pada saat-saat seperti itu masih banyak siswa yang belum mempunyai kematangan untuk itu. Belum matangnya perencanaan pilihan program studi di antara siswa dapat disebabkan oleh faktor-faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal antara lain sekolah dan keluarga. Perencanaan cita-cita pada dasarnya adalah implementasi dan pengembangan dari konsep diri yaitu penyatuan dalam konsep diri yang merupakan hasil interaksi dari bakat, perubahan fisik, dan kesempatan mengalami berbagai peran. Jadi perencanaan cita-cita ini penting diberikan karena berguna untuk proses pemilihan karir, juga bagi siswa untuk mengidentifikasi minat dan kemampuan, mengeksplorasi pilihan, merancang tujuan dan mengimplementasikan rencana, sehingga siswa memiliki pertimbangan yang matang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kematangan karir dan konsep diri terhadap perencanan cita-cita. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA Negeri 1 Slahung Ponorogo tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah 5 kelas 107 siswa. Teknik sampling yang digunakan penulis adalah Sampling Cluster. Data diperoleh dengan menggunakan metode angket berbentuk skala yaitu skala kematangan karir, skala konsep diri, dan skala perencanaan citacita. Dalam penelitian ini penulis mengajukan 3 hipotesis yaitu : 1) Terdapat pengaruh kematangan karir terhadap perencanaan cita-cita, 2) Terdapat pengaruh konsep diri terhadap perencanaan cita-cita, 3) Terdapat pengaruh kematangan karir dan konsep diri terhadap perencanaan cita-cita. Data dianalisis dengan menggunakan teknik regresi linier berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dapat disimpulkan sebagai berikut : 1) Model persamaan garis regresi Y = 11,098 - 0,031 (X1) + 0,939 (X2). 2) Analisis korelasi memiliki keeratan kuat dengan angka R sebesar 0,651. 3) Koefisien determinasi sebesar 0,424, hal ini berarti kematangan karir dan konsep diri memiliki pengaruh sebesar 42,40% terhadap perencanaan cita-cita. 4) Hipotesis “Terdapat pengaruh kematangan karir terhadap perencanaan cita-cita”, ditolak. 5) Hipotesis “Terdapat pengaruh konsep diri terhadap perencanaan cita-cita”, diterima. 6) Hipotesis “Terdapat pengaruh kematangan karir dan konsep diri terhadap perencanaan cita-cita”, diterim