PENYALURAN DANA BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) COVID-19 DALAM PERSPEKTIF AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI DI KECAMATAN SAMADUA

ABSTRAKSuhendri. 2021. Penyaluran Dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) Covid-19 Dalam Perspektif Akuntabilitas Dan Transparansi di Kecamatan Samadua. Skripsi, Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Syiah Kuala. Pembimbing :(1)Erna Hayati, S.H, M.Hum(2) Irwan Putra, S.Pd, M.PdKata kunci : Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT), Akuntabilitas, Transparansi Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Covid-19 dalam perspektif akuntabilitas dan transparansi merupakan gambaran umum mengenai keefektifan penyaluran bantuan berdasarkan Undang-Undang No.2 Tahun 2020. Tujuan dari penyaluran bantuan ini untuk kegiatan penanganan wabah Covid-19 bagi masyarakat miskin dan kurang mampu. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk (1) mengetahui bagaimana pengelolaan dana BLT Covid-19 berdasarkan perspektif akuntabilitas dan transparansi pada masyarakat Kecamatan Samadua, (2) mengetahui penilaian masyarakat terhadap penyaluran dana BLT Covid-19 di Kecamatan Samadua, (3) mengetahui tantangan dan hambatan penyaluran dana BLT Covid-19 serta solusi dalam mengatasinya. Penilitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini berjumlah enam (6) informan, yang terdiri dari dua (2) perangkat desa, (2) masyarakat penerima BLT Covid-19, (2) masyarakat yang tidak menerima BLT Covid-19 dari tiga (3) desa yang berbeda, yaitu desa Kuta Blang, desa Gunung Ketek, dan desa Ujung Kampung Kecamatan Samadua. Penelitian ini memakai teknik pengumpulan data wawancara dan dokumentasi. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa penyaluran bantuan ini berdasarkan perspektif akuntabilitas dan transparansi masih kurang efektif, hal ini berdasarkan temuan di lapangan dari tiga (3) desa, ada dua (2) desa yang masih terkendala dalam proses penyaluran bantuan dan tidak terbuka kepada masyarakat mengenai kendala tersebut yaitu desa Gunung Ketek dan desa Ujung Kampung, akibatnya penyaluran bantuan kepada masyarakat tidak bisa dilaksanakan. Penilaian masyarakat terhadap penyaluran BLT Covid-19 bahwa pendataan masyarakat yang berhak menerima, pemberian informasi dan pelaksanaan penyaluran bantuan sudah sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Banyaknya jumlah masyarakat penerima tidak sesuai dengan jumlah dana yang tersedia, diberhentikannya BST kepada masyarakat, dan terhambatnya laporan pertanggung jawaban menjadi tantangan dan hambatan bagi perangkat desa. Temuan lain yang peneliti dapat adalah mengenai karakteristik kebiasaan masyarakat desa yang cenderung lebih bergantung dengan alam menimbulkan kurangnya kepedulian masyarakat terhadap pengawasan pengelolaan dana desa sehingga perangkat desa tidak transparansi terhadap informasi penyebab tidak terlaksananya penyaluran bantuan