Efek dari Latihan Ketahanan Aerobik vs HIIT terhadap asupan energi, asupan zat gizi makro, dan tingkat VO2Max pada Peserta Pusat Kebugaran

The purpose of the study Nowadays, there are many people who participate in fitness centre to maintain their health and fitness. There are many ways to increase VO2Max, an indicator of cardiorespiratory fitness, two of many were High-Intensity Interval Training (HIIT) and traditional aerobic endurance training. In other hand exercise in any type of way required extra energy, resulting in increased energy and macronutrient intake. Was to analyse the effects of HIIT vs. Aerobic Endurance Exercise on energy intake, macronutrient intake, and VO2Max of fitness centre participants in Depok.. Materials and methods 26 participants were recruited voluntarily from one of fitness centre in Depok, West Java, Indonesia, then randomized into HIIT Intervention Group and aerobic endurance exercise intervention group for 3 months. Energy and macronutrient intake were assessed before and after intervention. Bleep test was done to determine VO2Max Level before and after intervention. Results. Paired t-test between before and after intervention showed that there’s significant difference (p<0.05) on VO2Max, while independent sample t-test showed that there’s no significant difference between both type of exercise. Conclusions. This study shows that there was no effect of both HIIT and Aerobic Endurance Training on energy and macronutrient intake. However, both interventions increase VO2Max as an indicator of fitness level. Shorter time for HIIT may be useful for increasing VO2Max level on busy individual.Saat ini banyak masyarakat yang menjadi peserta pusat kebugaran untuk menjaga kesehatan dan kebugaran mereka. Banyak cara untuk meningkatkan kadar VO2Max, salah satu indikator kebugaran kardiorespiratori, dengan dua di antaranya merupakan HIIT dan latihan ketahanan aerobik. Latihan olahraga dalam bentuk apapun membutuhkan energi tambahan, sehingga asupan energi dan zat gizi makro juga meningkat. Tujuan Penelitian adalah untuk menganalisis efke dari HIIT vs. latihan ketahanan aerobik terhadap asupan energi, asupan zat gizi makro, dan kadar VO2Max dari peserta pusat kebugaran di Depok. Metode Penelitian Sebanyak 26 subjek berpartisipasi secara sukarela dalam penelitian ini, yang juga merupakan peserta salah satu pusat kebugaran di Kota Depok.  Subjek kemudian diacak menjadi kelompok HIIT dan kelompok latihan ketahanan aerobik selama 3 bulan. Asupan energi dan zat gizi makro diukur sebelum dan sesudah intervensi, begitu pula dengan bleep test untuk mengetahui kadar VO2Max Hasil. Uji t-test berpasangan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan VO2Max antara sebelum dan sesudah intervensi (p<0.05), sementara uji t-test bebas menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara dua tipe intervensi (p>0.05) Kesimpulan. Penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat efek baik dari latihan HIIT maupun latihan ketahanan aerobik terhadap asupan energi dan zat gizi makro. Meski begitu, dua tipe latihan ini meningkatkan VO2Max yang merupakan salah satu indikator kebugaran. Durasi HIIT yang lebih pendek dapat berguna untuk meningkatkan VO2Max pada populasi yang memiliki keterbatasan waktu