STUDY ON IONOSPHERIC DISTURBANCE BASED ON TOTAL ELECTRON CONTENT (TEC) ASSOCIATED WITH THE 2009 WEST SUMATRA EARTHQUAKE (Mw 7.6) FROM GNSS

Gangguan ionosfer dapat disebabkan oleh aktivitas geomagnetik, gelombang matahari dan seismik yang ditimbulkan oleh gempa bumi. Pengamatan ionosfer dapat diamati menggunakan Global Positioning System (GPS) berdasarkan pengamatan Total Electron Content (TEC). Penelitian ini bertujuan untuk mengamati dan menyelidiki gangguan ionosfer akibat perubahan TEC yang terjadi sebelum gempa Sumatera Barat tanggal 30 September 2009. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui anomali TEC sebelum gempa. Aplikasi dari anomali adalah untuk digunakan sebagai prekursor gempa dan membandingkan TEC menggunakan Data GPS dengan Global Ionosphere Maps (GIM). Data GPS diolah menggunakan software Gopi, sedangkan data GIM diolah menggunakan software MATLAB. Kemudian data GPS dan GIM menggunakan MATLAB dan GMT. Berdasarkan penelitian ini gangguan ionosfer terjadi tiga puluh hari sebelum gempa bumi dan signifikan dalam enam hari sebelum gempa bumi. Nilai VTEC minimum adalah 1 TECU (1016 e/m2 ), dan nilai VTEC maksimum adalah 25 TECU untuk GPS. Tidak ada badai magnet setelah dicek dengan Indeks Disturbance Storm Time (DST) dan nomor Sunspot. Dengan demikian, gangguan ionosfer yang ditunjukkan oleh peningkatan TEC dapat diklasifikasikan sebagai prekursor gempa. Data GPS lebih baik daripada GIM karena GPS mengukur setiap 30 detik, sedangkan GIM memperkirakan setiap 2 jam. Saran dari penelitian ini diperlukan untuk pengamatan pasca gempa. Saran lainnya adalah dengan menggunakan radon spasial dan data pendukung lainnya seperti frekuensi kritis, perilaku struktur EA, dan anomali medan listrik. Kata kunci: Gangguan ionosfer, gempa Sumatra Barat, GPS, TEC, GIM