POLIMORFISME GEN APOLIPOPROTEIN E PADA TURUNAN PERTAMA PENDERITA PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK) DAN NON-PJK DI KOTA BENGKULU

Latar Belakang: Polimorfisme pada gen Apolipoprotein E (APO E) dianggap sebagai penentu genetik penting dari aterosklerosis. Apolipoprotein E muncul dalam 3 isoform utama, Ε2, Ε3 dan Ε4, yang diberi kode oleh alel yang sesuai, ε2, ε3, dan ε4 dan dikaitkan dengan variasi konsentrasi lipid darah. Peran genetika APO E pada lipid plasma telah menunjukkan bahwa alel APO E-ε4 dikaitkan dengan peningkatan LDL plasma dan konsentrasi total lipid. Identifikasi polimorfisme gen APO E dilakukan untuk mengetahui variasi genetik pada turunan pertama penderita PJK dan non-PJK. Sehingga dapat mengidentifikasi pasien yang berisiko terhadap PJK dan dapat dilakukan tindakan preventif Metode: Penelitian ini merupakan observasi deskriptif, dengan desain Cross�sectional untuk mengetahui polimorfisme gen APO E pada turunan pertama penderita PJK dan non-PJK. Tahap awal dilakukan isolasi DNA dari darah sampel kemudian akan dilakukan Polymerase Chain Reaction yang selanjutnya hasil akan dibaca melalui proses elektroforesis. Hasil: Total sampel sebanyak 42 sampel dengan 21 turunan pertama penderita PJK dan 21 Turunan pertama Non-PJK. Didapatkan sebaran genotipe Apolipoprotein E pada turunan pertama penderita PJK adalah E2 = 2 (4,8%), E3 = 10 (23,8%), dan E4 = 9 (21,4%). Sebaran genotipe Apolipoprotein E pada turunan pertama non PJK adalah E2 = 6 (14,3%), E3 = 15 (35,7%), dan E4 = 0 (0%). Dengan total genotipe E2 = 8 (19,1%), E3 = 25 (59,5%), dan 9 (21,4%). Kesimpulan: Polimorfisme genotipe E2, E3 dan E4 gen Apolipoprotein E menunjukkan tidak adanya perbedaan bermakna antara genotipe E2 dan E3 turunan pertama penderita PJK dan non PJK dengan nilai P = 0,116 dan P = 0,116, sedangkan ditemukan perbedaan bermakna genotipe E4 dengan nilai P = 0,001. Hasil penelitian ini dikatakan bermakna secara statistik. Didapatkan nilai P pada uji perbedaan kemaknaan ANOVA adalah 0,009 dapat diartikan bahwa polimorfisme gen Apolipoprotein E pada sampel turunan pertama PJK dan Non�PJK berbeda signifikan secara statistik