PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN PENGADILAN AGAMA NOMOR: 1865/Pdt.G/2019/PA.Ngj TENTANG GUGATAN PELAKSANAAN WASIAT

Hukum waris di Indonesia terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu: hukum waris perdata, hukum waris Islam, dan hukum waris adat. Orang yang meninggal akan meninggalkan harta waris yang kemudian akan diturunkan kepada ahli warisnya. Surat wasiat menjadi salah satu cara untuk membagi harta waris sesuai dengan kehendak pewaris, namun tidak jarang surat wasiat justru menimbulkan sengketa di antara ahli waris maupun pihak yang berkepentingan. Tujuan penulisan hukum ini adalah untuk mengetahui pertimbangan hakim dalam menentukan sah dan tidaknya surat wasiat tersebut dan mengetahui pertimbangan dalam memberikan putusan atas gugatan tersebut. Perumusan masalah dalam penelitian hukum ini yaitu bagaimana pertimbangan hakim dalam menentukan sah dan tidaknya surat wasiat tersebut dan bagaimana pertimbangan dan putusan hakim dalam gugatan pelaksanaan wasiat (Studi Kasus Putusan Nomor 1865/Pdt.G/2019/PA.Ngj) Penulisan hukum ini merupakan penelitian hukum normatif atau penelitian hukum kepustakaan yang menggunakan bahan-bahan pustaka (data sekunder), dalam hal ini Putusan Pengadilan Agama Nomor: 1865/Pdt.G/2019/PA.Ngj, sebagai data dasar dalam penelitian yang didukung oleh data primer. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan cara melakukan wawancara kepada narasumber penelitian yaitu: Majelis Hakim Pengadilan Agama Nganjuk yang memeriksa dan memutus perkara gugatan pelaksanaan wasiat. Spesifikasi penelitian hukum ini adalah deskripsif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: a) surat wasiat yang menjadi objek gugatan merupakan akta di bawah tangan, namun karena Penggugat dapat membuktikan keaslian surat wasiat dengan menggunakan alat bukti surat maupun alat bukti saksi yang sah, maka surat wasiat dianggap sah di mata hukum, b) pertimbangan dan putusan hakim dalam Putusan Nomor 1865/Pdt.G/2019/PA.Ngj telah memenuhi syarat-syarat pertimbangan hakim dan juga asas-asas putusan