تغييرات الأوزان في كتاب الإنسان واحد لنوح أحمد حسن

مستخلص البحث من العصر الجاهلي كان الشعر من أحد أعمال الأدب العربي التي لا تزال موجودة إلي يومنا الان. عند الأدباء كان الشعر العربي منزلة عالية لما فيه جمال المعاني و قيمة اللغة. والشعر أكثر مميزات حتي يوجد الشعر مختلفا بالنظم. وأما كلام الشعر يستخدم بالأوزان العروضية والقافية بسبب ظهور الخيال البديع. وكذلك النظم جز من الشعر الذي فيه الكلمات الموزونة بدون الصور الخيالية في هذا البحث يستخدمه الباحث بمنهج الكيفي الوصفي. وأما الهدف فيه فلمعرفة أنواع البحور وتغييرات الأوزان بسبب الزحافات والعلل في الكتاب الإنسان واحد لنوح أحمد حسن. وطريقته في جمع البيانات هي تستخدم بطريقة القراءة والكتابة. ونتائج هذا البحث تحتوي على 2 : (1) أن في ذلك الكتاب يوجد البحرين أي من بحر البسيط يوجد 7 شعرا و من بحر الكامل يوجد 15 شعرا؛ (2) وأن في كل البحرين توجد تغييرات الأوزان. ومن 7 بحر البسيط (أ) 4 الزحاف (خبن)، (ب) 3 علة (قطع). ومن 15 بحر الكامل (أ) 15 الزحاف (إضمار)، (ب) 2 العلة (قطع) و (طي). ABSTRACT Syiir is one of the literary works that still exists and needs to be taken into account today. According to literary experts from among Arab, Arabic syi'ir has a very high degree because every root of the word has a very high beauty of meaning and language value. Every syiir must have a privilege until the syir itself has a difference with a nadzom. Syi'ir is a form of expression whose language contains feelings (emotional) that are rhythmic, while nadzom is almost the same as syir but is different from an emotional point of view. Because kalam nadzom only cares about the content and the rules of the rhythm without any emotional feelings in it. The type in this research is descriptive qualitative research. The purpose of this study is to determine the variety of bahr, and what changes in wazan occur in the book of Al-Insan Wahid by Nuh Ahmad Hasan. The use of data collection techniques in this study is reading and note-taking techniques. The results of this study (1) there are 2 Bahr namely Bahr Basith as many as 7 Syi'ir and Bahr Kamil as many as 15 Syi'ir used in the book of Al-Insan Wahid by Nuh Ahmad Hasan which of this book is the syi'ir-syi'ir still follow the rules of theory or the rules of science Arudl. And (2) other results are that from 7 verses of bahr basith there are changes in wazan (1) 4 Zihaf (خبن) (2) 3 Illat (قطع), and 15 verses from bahr kamil contain changes in wazan (1) 15 Zihaf (إضمار) and (2) 2 Illat (قطع) and (طي). ABSTRAK Syiir adalah salah satu karya sastra yang masih eksis dan perlu diperhitungkan hingga saat ini. Menurut ahli sastra dari kalangan Arab, syi’ir Arab memiliki derajat sangat tinggi karena disetiap akar katanya memiliki keindahan makna dan nilai bahasa yang sangat tinggi. Setiap syair pasti memiliki keistimewaan hingga syiir itu sendiri memiliki perbedaan dengan sebuah nadzom. Syi’ir merupakan bentuk ungkapan yang bahasanya memiliki kandungan perasaan (emosional) yang berirama, sedangkan nadzom hampir sama dengan syiir akan tetapi berbeda dari segi emosionalnya. Karena kalam nadzom hanya mementingkan isi dan aturan-aturan irama tanpa adanya rasa emosional didalamnya. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui ragam bahr, dan perubahan-perubahan wazan apa saja yang terjadi pada kitab Al-Insan Wahid karya Nuh Ahmad Hasan. Adapun jenis dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sedangkan penggunaan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah teknik baca dan catat. Hasil dari penelitian ini (1) terdapat 2 Bahr yaitu Bahr Basith sebanyak 7 Syi’ir dan Bahr Kamil sebanyak 15 Syi’ir yang digunakan dalam kitab Al-Insan Wahid karya Nuh Ahmad Hasan yang mana dari kitab ini syi’ir-syi’irnya masih mengikuti aturan teori atau aturan ilmu Arudl. Dan (2) hasil yang lain adalah dari 7 syair bahr basith terdapat perubahan wazan (1) 4 Zihaf (خبن) (2) 3 Illat (قطع), dan 15 syair dari bahr kamil mengandung perubahan wazan (1) 15 Zihaf (إضمار) dan (2) 2 Illat (قطع) dan (طي)