Optimalisasi program pemberdayaan Mustahik berbasis komunitas dalam mensejahterakan Desa dengan metode indeks Desa Zakat : IDZ

Hasil penelitian yang diperoleh adalah didapatkan bahwa nilai IDZ desa Kertosono sebesar 0,770676 dengan kategori BAIK dan diinterpretasikan bahwa desa Kertosono kurang diprioritaskan untuk dibantu dana zakat. Dimensi dakwah mendapatkan nilai tertinggi diantara dimensi lainnya dengan nilai sebesar 0,1886005. Sementara dimensi ekonomi desa Kertosono mendapatkan nilai terendah diantara dimensi lainnya yakni sebesar 0,122975 dengan beberapa faktor penyebab antara lain belum adanya komunitas penggiat industri kreatif, tidak adanya fasilitas jasa/layanan pengiriman barang, serta minimnya akses masyarakat terhadap jasa lembaga keuangan. Optimalisasi yang dapat dilakukan pada program kampung produktif ternak kambing agar dapat berperan untuk membantu menyejahterakan desa Kertosono antara lain, Pertama, program kampung produktif ternak kambing di desa Kertosono hendaknya dijalankan sebagaimana misi awal diadakannya program tersebut yakni dengan terus menggulirkan kambing hasil ternak kepada mustahik berikutnya yang membutuhkan. Kedua, ada beberapa potensi ekonomi yang dapat dihasilkan dari kegiatan beternak kambing. Misalnya dari kotoran kambing. Pihak BAZNAS Gresik bersama pemerintah desa Kertosono dapat membentuk komunitas penggiat industri kreatif baru dengan produk pupuk kotoran kambing. Ketiga, Pemerintah desa Kertosono bersama BAZNAS Gresik, dapat mengambil peluang dengan mendirikan usaha bersama berbahan dasar kambing seperti usaha aqiqah dan kerajinan kulit kambing. Keempat, pihak BAZNAS Gresik dapat menginisiasi untuk mengadakan kegiatan pengelolaan keuangan untuk komunitas mustahik binaannya dengan mengadopsi konsep dari beberapa kelompok di desa Kertosono yang telah menjalankan kegiatan keuangan seperti simpan pinjam dan sejenisnya. Kelima, mengikutsertakan para mustahik pada kepesertaan BPJS Kesehatan. Keenam, mengedukasi para mustahik untuk tetap mementingkan pendidikan anak. Serta ketujuh, menginisiasi kajian-kajian keagamaan mulai dari lingkup para mustahik hingga meluas sampai ke masyarakat desa Kertosono