Kontribusi pemikiran Kh. Asep Saifuddin Chalim dalam teknologi pendidikan islam

Pada penelitian ini masalah yang diangkat yakni: bagaimana sejarah perkembangan pesantren Amanatul Ummah di Pacet Mojokerto, apa saja hasil pemikiran KH Asep Saifuddin Chalim dalam perkembangan Pendidikan Islam, dan bagaimana kontribusi pemikiran KH Asep Saifuddin Chalim dalam perkembangan Teknologi Pendidikan Islam.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah perkembangan Pesantren Amanatul Ummah di Pacet Mojokerto, untuk mengetahui apa saja hasil pemikiran KH Asep Saifuddin dalam pendidikan Islam dan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi pemikiran KH Asep Saifuddin dalam Teknologi Pendidikan Islam.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mengambil lokasi di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelian ini bersifat deskriptif analisis dengan jenis penelitian fenomenologi yaitu dimulai dengan memperhatikan dan menelaah fenomena yang diteliti dan memperhatikan aspek subjektif perilaku objek.Awal merintis Pondok Amanatul Ummah Pacet hanya memiliki satu gedung, yakni vila kecil yang diperuntukkan santri putri. Sedangkan santri putra menempati bangunan bekas kandang ayam yang kemudian disulap mejadi kamar. Saat ini pesantren Amanatul Ummah menjadi pondok pesantren baru yang mampu memberikan pengaruh positif bagi dunia pendidikan. KH. Asep Syaifuddin Chalim yang merupakan pendiri, pengasuh dan sekaligus pemilik Amanatul Ummah menyajikan kurikulum yang dapat merangkum Kurikulum Nasional dan Kurikulum Internasional, serta Kurikulum Al-Azhar (Kairo-Mesir). Dalam penerapan pembelajaran, KH. Asep Syaifuddin Chalim mendesain Amanatul Ummah dengan dua kurikulum yakni kurikulum pemerintah dalam pembelajaran formal dan kurikulum mu’adalah dalam pembelajaran diniyah KH. Asep disini berperan sebagai teknolog pendidikan, dimana beliau memiliki posisi dan peran dalam meningkatkan efektifitas, efisiensi dan kemenarikan pembelajaran. Di Amanatul Ummah, peran KH. Asep menjadi change agent untuk desainer pembelajaran. Metode pembelajaran yang selama ini dilakukan adalah metode seperti biasa dan seperti kebanyakan orang. Tetapi metode pembelajaran yang biasa tadi dikemas dengan penggunaan IT sebagai penunjang keefektifan pembelajaran