TINDAK TUTUR PROVOKATIF PADA MEDIA SOSIAL:ANALISIS LINGUISTIK FORENSIK

SARIFUDDIN. 2021. Tindak Tutur Provokatif pada Media Sosial: AnalisisLinguistik Forensik (dibimbing oleh Tadjuddin Maknun dan Ery Iswary).Penelitian ini bertujuan mengungkap jenis tindak tutur provokatif padamedia sosial youtube dan mengungkap bentuk tindak tutur provokatif pada mediasosial youtube yang dapat menimbulkan tindak pidana.Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatankualitatif. Data dalam penelitian ini berupa tuturan di media sosial youtube yangterindikasi mengandung provokatif dari (1) Ribka Tjiptating, (2) PanjiPragiwaksono, (3) Natalius Pigai, (4) Habib Rizieq Shihab, dan (5) Adi Sucipto,sedangkan sumber data yaitu media sosial youtube. Populasi dalam penelitian inisebanyak 5 sampel dengan menggunakan sampel total (total sampling). Teknikpengumpulan data menggunakan teknik simak dan teknik dokumentasi. Teknikanalisis data dengan cara (1) mengidentifikasi, (2) mengklsifikasi, dan (3)menganalisis.Hasil analisis menunjukkan bahwa jenis tindak tutur provokatif padamedia sosial youtube ditemukan 3 jenis tindak tutur langsung literal, terdapat 2tuturan yang merupakan tindak tutur langsung tidak literal, dan terdapat 1 tuturanyang merupakan tindak tutur tidak langsung literal. Analisis bentuk tindak tuturprovokatif pada media sosial youtube ditemukan tindak tutur lokusi yang terdiridari lokusi berita, lokusi perintah (larangan dan ajakan), lokosi tanya. Ditemukanilokusi berupa ilokusi asertif sebanyak 17 tuturan, direktif sebanyak 10 tuturan,komisif sebanyak 4 tuturan, ekspresif sebanyak 6 tuturan dan deklaratif sebanyak3 tuturan. Perlokusi pada penelitian ini berbentuk perlokusi bring hearer to learnthat (membuat lawan tutur tahu) sebanyak 2 tuturan, encourage (mengajak)sebanyak 2 tuturan, dan get hearer to think about (membuat lawan tutur berpikirtentang) sebanyak 1 tuturan. Tuturan dianggap sebagai bentukprovokatif/penghasutan yang dapat menimbulkan rasa kebencian atau permusuhanindividu dan/ atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama,ras, dan atar golongan (SARA) yang melakukan perbuatan melawan hukumdengan cara menyebarkan informasi yang dapat memprovokasi/menghasut.Kata Kunci: provokatif, media sosial, dan linguistik forensik.viiABSTRACTSARIFUDDIN. 2021. Provocative Speech on Social Media: Forensic LinguisticAnalysis (supervised by Tadjuddin Maknun and Ery Iswary).This study aims to reveal the types of provocative speech acts onYouTube social media and reveal the forms of provocative speech acts onYouTube social media that can lead to criminal acts.This type of research is a descriptive study with a qualitative approach.The data in this study are in the form of utterances on youtube social media whichare indicated to contain provocative messages from (1) Ribka Tjiptating, (2) PanjiPragiwaksono, (3) Natalius Pigai, (4) Habib Rizieq, and (5) Adi Sucipto, whilethe data source is YouTube social media. The population in this study as many as5 samples using the total sample (total sampling). Data collection techniquesusing listening techniques and documentation techniques. Data analysistechniques are (1) identifying, (2) classifying, and (3) analyzing.The results of the analysis show that the types of provocative speech actson YouTube social media are found to be 3 types of direct literal speech acts,there are 2 utterances which are indirect speech acts which are not literal, andthere is 1 utterance which is a literal indirect speech act. Analysis of the form ofprovocative speech acts on YouTube social media found locutionary speech actsconsisting of news locutions, command locutions (prohibition and invitation),question loci. It was found that there were 17 assertive illocutions, 10 directiveutterance, 4 commisive utterance, 6 expressive utterance, and 3 declarativeutterances. Perlocutionary in this study is in the form of bring hearer to learn that(making the other person know) as much as 2 utterances, encourage (invite) asmuch as 2 utterances, and get hearer to think about (make the interlocutor thinkabout) as much as 1 utterance. Speech is considered a form ofprovocative/incitement that can cause feelings of hatred or hostility to certainindividuals and/or community groups based on ethnicity, religion, race, and intergroup(SARA) who commit acts against the law by spreading information that canprovoke/incite.Keywords: provocative, social media, and forensic linguistics.xiii, 101 halaman, 29 cm