PENGGUNAAN GAYA BAHASA EUFEMISME PADA PERNYATAAN RESMI PRESIDEN JOKOWI PERIODE 2014-2019

KASRI RISWADI. Penggunaan Gaya Bahasa Eufemisme Pada Pernyataan Resmi Presiden Jokowi Periode 2014-2019 (dibimbing oleh Muhammad Darwis dan AB. Takko).Tujuan penelitian ini ialah (1) mendeskripsikan pembentukan gaya bahasa eufemisme yang digunakan dalam pernyataan resmi Presiden Jokowi periode 2014-2019 dan (2) menjelaskan alasan penggunaan gaya bahasa eufemisme dalam pernyataan resmi Presiden Jokowi.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data diperoleh dari situs resmi negara berupa pernyataan resmi Presiden Jokowi periode 2014-2019. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi, teknik observasi teks, dan teknik catat. Selanjutnya, data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan pendekatan stilistika.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Presiden Jokowi kerap menggunakan gaya bahasa eufemisme dalam pernyataan resminya pada periode 2014-2019. Pembentukan gaya bahasa eufemisme dilakukan dalam tiga bentuk, yaitu ekspresi figuratif, flipansi, dan sirkumlokusi. Dari ketiga bentuk tersebut, bentuk ekspresi figuratif adalah yang paling dominan. Alasan penggunaan gaya bahasa eufemisme Presiden Jokowi adalah untuk melindungi diri, menghadirkan pencitraan, menyindir atau kritik halus, menghindari kepanikan, keinginan untuk mempertahankan kekuasaan, dan berdiplomasi atau bertujuan retoris.Kata Kunci: Gaya Bahasa, Eufemisme, Pernyataan Resmi, Presiden JokowiixABSTRACTKASRI RISWADI. The Use of Euphemism Style in The Official Statement of President Jokowi Period 2014-2019 (guided by Muhammad Darwis and AB. Takko).The purpose of this study is (1) to describe the formation of euphemism language styles used in President Jokowi's official statement for the period 2014-2019 and (2) explain the reasons for the use of euphemism language styles in President Jokowi's official statement.The type of research used is qualitative descriptive research. The data source was obtained from the official state website in the form of president Jokowi's official statement for the period 2014-2019. Data collection is done using documentation techniques, text observation techniques, and recording techniques. Furthermore, the data in the study were analyzed using the stilistical approach.The results showed that President Jokowi often uses euphemism style in his official statement in the period 2014-2019. The formation of euphemism language styles is carried out in three forms, namely figurative expression, flippancy, and circumlocution. Of the three forms, the figurative expression form is the most dominant. The reasons for President Jokowi's use of euphemism style of language are to protect themselves, present imagery, insinuate or subtle criticism, avoid panic, desire to maintain power, and diplomacy or rhetorical purposes.Keywords: Style, Euphemism, Official Statement, President Jokowix, 84 hlm., 29 cm