Perubahan perilaku konsumtif pada mahasiswa perantauan (studi kasus mahasiswa pendidikan ilmu pengetahuan sosial)

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh ketidak merataan kualitas pendidikan sehingga menjadi salah satu faktor yang mendorong masyarakat untuk merantau. Merantau #membuat pergeseran gaya hidup mahasiswa, hal ini dipengaruhi oleh lingkungan baru sehingga menimbulkan perilaku konsumtif. Penelitian ini untuk mengetahui dan menjelaskan perubahan perilaku mahasiswa perantauan dalam perilaku konsumtif pada mahasiswa Pendidikan IPS. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus, teknik pengumpulan data adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Social situation yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa perantauan yang ada di Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial. Adapun objek dan subjek dalam penelitian ini mahasiswa perantauan pendidikan IPS. Analisis keabsahan data dalam penelitian ini triangulasi dengan pengolahan data menggunakan model Miles dan Huberman. Hasil penelitian diartikulasikan bahwa alasan mahasiswa merantau disebabkan keterbatasan kualitas pendidikan di daerahnya, sehingga memotivasi mahasiswa untuk merantau ke kota besar untuk kehidupan yang lebih baik. Pendapatan utama mahasiswa diperoleh dari orang tua untuk mencukupi kebutuhan primer. Selain dari orang tua untuk mencukupi kebutuhan sekundernya maka mereka bekerja paruh waktu. Mahasiswa perantau cenderung melakukan pembelian impulsif dengan melakukan pembelian yang tidak sesuai dengan kebutuhannya. Pembelian barang branded yang dilakukan mahasiswa untuk mendapatkan apresiasi dan status sosial lebih tinggi. Kegiatan nongkrong di caffe atau coffe shop dilakukan untuk mengisi waktu luang dan untuk mencari kesenangan yang mengarah kepada non rational buying