Teologi sebagai sistem keimanan yang menentukan watak agama dan membentuk perilaku umat, tak bisa lepas dari tantangan dan batu ujian yang menuntut ahlinya untuk selalu meredefinisi dan merekonseptualisasi diri, bila tak mau ditinggalkan orang karena 'dianggap' kosong dan usang. Dalam pergulatannya dengan dinamika internal dan kesternal sejak 14 abad yang lalu, perkembangan teologi Islam telah mengalami pergolakan dan benturan pemikiran yang melahirkan aneka ragam sekte dan aliran. Namun bukan saja dasar dan tujuan mereka tetap sama, tapi juga dalam semangat, yang perlu diteladani dan dilestarikan. Dalam perubahan yang mengacu pada kemoderenan dewasa ini, teologi Islamdiuji lagi dengan rasionalisme, anthrophormmisme dan sekularisme Barat se...