PENGARUH LAMA PENYIMPANAN SUSU PASTEURISASI PADA SUHU RENDAH TERHADAP KUALITAS FISIK DAN JUMLAH BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS

Tingginya kandungan gizi pada susu merupakan media yang baik bagi pertumbuhan mikroba, sehingga susu merupakan salah satu bahan pangan yang mudah rusak. Staphylococcus aureus merupakan bakteri pencemar susu yang dapat mempengaruhi kualitas dan daya simpan susu. Susu yang sudah melalui proses pasteurisasi belum bisa sepenuhnya membunuh semua bakteri pada susu. Susu yang sudah di pasteurisasi harus disimpan pada suhu rendah untuk mencegah pertumbuhan mikroba yang tidak mati pada proses pasteurisasi dan memperpanjang lama penyimpanan susu pasteurisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan susu pasteurisasi pada suhu rendah terhadap kualitas fisik dan jumlah bakteri Staphylococcus aureus. Jenis penelitian ini adalah pre experimental dengan desain penelitian one groups pretest-posttest design. Objek yang diteliti adalah kualitas fisik dan jumlah bakteri Staphylococcus aureus susu pasteurisasi dengan lama penyimpanan 3, 5, 7, 9, dan 11 hari pada suhu 20C. Hasil uji statistik friedman menunjukkan nilai sig sebesar 0,004 ?(0,05) sehingga tidak ada pengaruh lama penyimpanan susu pasteurisasi pada suhu rendah terhadap jumlah bakteri Staphylococcus aureus. Kesimpulan penelitian ini bahwa ada pengaruh lama penyimpanan susu pasteurisasi pada suhu rendah terhadap kualitas fisik dan tidak ada pengaruh lama penyimpanan susu pasteurisasi pada suhu rendah terhadap jumlah bakteri Staphylococcus aureus yang signifikan. Disarankan untuk melakukan penyimpanan pada suhu 10 C melakukan pasteurisasi pada suhu 950C selama 21 detik untuk membunuh bakteri termodurik atau bakteri yang tidak tahan pada suhu dingin