ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA GASTRITIS PADA KLIEN Nn.E dan Nn.M DENGAN MANAJEMEN KESEHATAN KELUARGA TIDAK EFEKTIF DI DESA MARGASARI KABUPATEN TEGAL

Latar Belakang - Gastritis adalah suatu peradangan mukosa lambung yang disebabkan oleh helicobakteri pylori yang dapat bersifat akut, kronik difus atau loca. Biasanya masyarakat mengenal gastritis dengan sebutan penyakit maag. Gastritis dapat menyerang semua jenis kelamin namun penyakit ini lebih menyerang pada usia remaja sampai dewasa karena pola makan yang buruk, gaya hidup yang instan dan kurang sehat. Keluarga dalam hal ini mempunyai peranan penting dalam merawat dan mencegah kekambuhan gastritis karena keluarga merupakan orang yang paling dekat dan sering bersama dengan penderita gastritis.Masalah kesehatan yang muncul di keluarga sangat tergantung kepada bagaimana keluarga menjalankan fungsi perawatan kesehatan keluarga, jika keluarga tidak mampu menjalankan fungsi perawatan kesehatan keluarga pada anggota keluarga yang sakit maka penyakit gastritis akan terus berlanjut dan semakin berat.Tujuan - Menggambarkan pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga gastritis pada Nn.E dan Nn.M dengan manajemen kesehatan keluarga tidak efektif di Desa Margasari Kabupaten TegalMetode - Penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subjek yang penulis gunakan adalah dua klien gastritis dengan maajemen kesehatan keluarga tidak efektif, data diperoleh dengan observasi, wawancara, pemeriksaan fisik, dan dokumen yang berupa data primer. Dalam melakukan implementasi telah sesuai dengan rencana keperawatan yang telah ditetapkan.Hasil - Masalah keperawatan yang utama adalah manajemen kesehatan keluarga tidak efektif. Intervensi dan implementasi keperawatan yang menjadi fokus penulis yang dilakukan selama 6 hari pada kedua klien yaitu pemberian pendidikan kesehatan, kompres hangat dan teknik relaksasi nafas dalam. Masalah manajemen kesehatan keluarga tidak efektif pada kedua klien teratasi. Dibuktikan dengan adanya peningkatan pengetahuan, perubahan gaya hidup, dan pola penanganan keluarga menjadi memuaskan