ASUHAN KEPERAWATAN INTOLERANSI AKTIVITAS PADA IBU POST SECTION CAESAREA DENGAN PRE-EKLAMSIA DI RUANG KASUARI RSUD DR. M. ASHARI KABUPATEN PEMALANG

ABSTRAKASUHAN KEPERAWATAN INTOLERANSI AKTIVITAS PADA IBU POST SECTION CAESAREA DENGAN PRE-EKLAMSIA DI RSUD Dr. M. ASHARI KABUPATEN PEMALANGSheyla Nur Alifah Yulianingtiti1, Desak Parwati2, Elisa21Mahasiswa program studi DIII Keperawatan Semarang2Dosen Jurusan Keperawatan SemarangE-mail : sheylanay939@gmail.comAbstrakLatar belakang : Pre-eklamsia adalah sekumpulan gejala yang timbul pada wanita hamil, bersalin dan nifas yang terdiri hipertensi, edema dan proteinuria tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan vaskuler atau hipertensi sebelumnya yang biasanya muncul setelah kehamilan umur 28 minggu atau lebih). Gejala yang timbul yaitu mengalami kelemahan fisik dan mudah lelah saat melakukan aktivitas sehari-hari. Pada ibu post partum dengan pre-eklamsia akan mengalami kesulitan untuk beraktivitas yang biasa disebut dengan intoleransi aktivitas. Tujuan : Karya tulis ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan intoleransi aktivitas pada ibu post section caesarea dengan pre-eklamsia di RSUD Dr. M. Ashari Kabupaten Pemalang.Metoda : Metode yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus dan menggunakan proses pendekatan keperawatan. Sampling yang digunakan meliputi 2 pasien. Hasil : Pengkajian pada pasien didapatlan data bahwa pasien mengeluh badannya terasa berat dan lemas untuk beraktivitas, pasien membutuhkan bantuan keluarga untuk memenuhi kebutuhannya. Dari daftar masalah yang sudah didapatkan maka dapat ditentukan diagnose yaitu intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik. Implementasi keperawatan yang disusun yaitu dengan melatih kekuatan otot ekstremitas atas dan bawah, melatih aktivitas secara bertahap, dan memberikan penguatan positif atas partisipasi dalam aktivitas. Hasil evaluasi yang didapat yaitu kedua pasien mengalami peningkatan toleransi aktivitas secara bertahap. Simpulan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan pada kedua pasien dengan skor tingkat ketergantungan pasien yaitu 16 (intermediate care) masalah teratasi dengan indikator hasil dari pengkajian tingkat ketergantungan pasien dengan skor 10 pada pasien I dan skor 12 pada pasien II. Kata kunci : Asuhan Keperawatan, Pre-eklamsia, Intoleransi aktivita