KEJADIAN KARIES GIGI DENGAN KEAKTIFAN USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDIRAJA 1

Penyakit yang memiliki tingkat prevalensi tinggi pada anak sekolah salah satunya adalah penyakit gigi dan mulut, terutama karies gigi. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) merupakan salah satu upaya untuk menekan tingginya prevalensi karies gigi pada anak sekolah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kejadian karies gigi pada anak SD dengan UKGS aktif dan tidak aktif di wilayah Kerja Puskesmas Mandiraja 1. Metode penelitian ini menggunakan metode Deskriptif Kuantitatif Observasional dengan rancangan Cross Sectional. Jumlah sampel penelitian sebanyak 54 responden, pada SD UKGS aktif sebanyak 28 responden dan pada SD UKGS tidak aktif sebanyak 26 responden, dengan kriteria umur 10-11 tahun. Metode yang digunakan adalah purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan tertentu yang dibuat sendiri oleh peneliti. Pemeriksaan menggunakan alat instrument seperti kaca mulut, sonde, excavator, nier bekken, dan pinset, dengan membagi responden menjadi beberapa kelompok yang berisi 5-7 anak untuk meminimalisir terjadinya kerumunan, yang dilakukan dalam waktu 4-5 hari pada setiap SD. Dan wajib menggunakan masker. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa aktif atau tidaknya program UKGS pada sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas Mandiraja 1 mempengaruhi presentase kejadian karies gigi dan rata-rata DMF-T. Pada SD UKGS aktif presentase kejadian karies gigi sebesar 76% dan rata-rata DMF-T 2,71 , sedangkan pada SD UKGS tidak aktif presentase kejadian karies gigi sebesar 89% dan rata-rata DMF-T 3,42 . Artinya presentase kejadian karies gigi dan rata-rata DMF-T pada SD UKGS tidak aktif lebih tinggi daripada SD dengan UKGS aktif