ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN POST SECTIO CAESAREA DENGAN FOKUS STUDI PENGELOLAAN GANGGUAN MOBILITAS FISIK DI RSUD TEMANGGUNG

Berdasarkan hasil Riskesdas 2018 menyatakan terdapat 15,3 % persalinan dilakukan melalui operasi. Provinsi tertinggi dengan persalinan melalui Sectio Caesarea adalah DKI Jakarta (27,2%), Kepulauan Riau (24,7%) dan Sumatra Barat (23,1%) (Depkes RI, 2018). Perawatan utama yang dapat dilakukan pada pasien Post Sectio Caesarea adalah pemenuhan kebutuhan dasar salah satunya yaitu Activity Daily Living (ADL) yang perlu diperhatikan oleh perawat karena pada pasien Post Sectio Caesarea masih dalam kondisi Immobilisasi. Tindakan yang dapat dilakukan untuk memenuhi Activity Daily Living (ADL) adalah dilakukan mobilisasi dini. Tidak dilakukannya mobilisasi dini juga mengakibatkan kesembuhan luka menjadi terlambat. Latihan mobilisasi bermanfaat untuk mempercepat kesembuhan luka pada abdomen, melancarkan pengeluaran lochea, mencegah terjadinya thrombosis dan tromboemboli, sirkulasi darah normal dan mempercepat pemulihan kekuatan ibu. Tujuan penelitian ini adalah mendesripsikan pengkajian sampai evaluasi asuhan keperawatan klien post sectio caesarea dengan fokus studi pengelolaan gangguan mobilitas fisik. Metode penelitian yang digunakan deskriptif yaitu dengan melakukan studi terhadap hasil dokumentasi asuhan keperawatan klien post sectio caesarea dengan fokus studi pengelolaan gangguan mobilitas fisik. Hasil evaluasi tindakan mobilisasi dini pada ibu post sectio caesarea disimpulkan bahwa gangguan mobilitas fisik klien belum teratasi yaitu berjalan dengan langkah yang efektif, berjalan dengan pelan dan cara berjalan