PERANAN SEKUEN FLUID ATTENUATED INVERSION RECOVERY (FLAIR) DAN DOUBLE INVERSION RECOVERY (DIR) PADA PEMERIKSAAN MRI BRAIN KASUS EPILEPSI

Penegakan diagnosa pada kasus epilepsi dengan modalitas MRI sangat bergantung pada pemilihan sekuen yang tepat. Ada beberapa sekuen yang digunakan, yaitu sekuen Fluid Attenuated Inversion Recovery (FLAIR) dan Double Inversion Recovery (DIR). Terdapat kesenjangan antara penelitian yang sebelumnya, diantaranya ada penelitian yang menyebutkan bahwa sekuen FLAIR merupakan sekuen yang paling baik dalam pencitraan epilepsi, sedangkan sekuen DIR merupakan sekuen baru yang digunakan dalam mendeteksi epilepsi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peranan sekuen FLAIR dan DIR pada pemeriksaan MRI brain kasus epilepsi serta mengetahui sekuen yang lebih baik dalam mendeteksi epilepsi.Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif dengan metode Literatur Review. Data yang digunakan adalah data sekunder. Pengolahan data dilakukan dengan cara mengumpulkan artikel berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi melalui database Elsevier, Springer, dan PubMed. Analisis data dilakukan dengan cara mengidentifikasi, mengevaluasi, dan menginterpretasi peranan sekuen FLAIR dan DIR pada pemeriksaan MRI brain kasus epilepsi.Hasil penelitian ini menyatakan bahwa peranan sekuen Fluid Attenuated Inversion Recovery (FLAIR) yaitu mendeteksi lesi epilepsi dengan sensitivitas 17%. Sekuen Double Inversion Recovery (DIR) pada pemeriksaan MRI brain kasus epilepsi berperan untuk mendeteksi lesi epilepsi dengan sensitivitas sebesar 24%, dapat melokalisir sumber kejang epilepsi, serta menunjukkan transmantle sign yang lebih jelas dengan memiliki Signal to Noise Ratio (SNR) dan Contast to Noise Ratio (CNR) yang lebih unggul jika dibandingkan dengan sekuen FLAIR