KEMAMPUAN DAN HAMBATAN KLIEN MENGONTROL HALUSINASI SETELAH MENGIKUTI TAK STIMULASI PERSEPSI SENSORI

Halusinasi merupakan salah satu gejala gangguan jiwa dimana klien mengalami perubahan persepsi sensori. Upaya yang dilakukan untuk menangani klien halusinasi adalah dengan memberikan tindakan keperawatan yaitu terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan hambatan mengontrol halusinasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dan hambatan klien mengontrol halusinasi setelah mengikuti terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi sensori. Desain penelitian ini menggunakan mix metods. Sampel yang diambil secara total sampling sebanyak 22 responden. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi kemampuan klien mengontrol halusinasi dan wawancara untuk mengetahui hambatan setelah mengikuti TAK stimulasi persepsi sensori. Data dianalisis secara univariat menggunakan distribusi frekuensi. Hasil Penelitian ini menunjukkan responden memiliki kategori mampu mengontrol halusinasi sebanyak 15 orang (68,18%). Responden dengan kategori tidak mampu sebanyak 7 orang (31,82%). Dan hambatan mengontrol halusinasi dengan kategori komunikasi dan interaksi baik sebanyak 9 orang (40,9%) untuk yang hambatan mengontrol halusinasi dengan kategori kurangnya komunikasi dan interaksi dengan baik sebanyak 13 orang (59,1%). Diharapkan agar perawat mengevaluasi kemampuan dan hambatan klien mengontrol halusinasi setelah mengikuti TAK stimulasi persepsi sensori dan dapat memberikan TAK ulang bagi klien yang belum mampu untuk meningkatkan kemampuan klien dalam mengontrol halusinasi