PENGELOLAAN HAMBATAN KEMAMPUAN BERPINDAH PADA PASIEN POST OPERASI OPEN REDUCTION INTERNAL FIXATION (ORIF) FRAKTUR TIBIA

Latar Belakang : Fraktur tibia merupakan kejadian patah tungkai bawah (Helmi, 2012). Cara untuk mengembalikan fraktur ke semula dapat dilakukan tindakan pembedahan orthopedic yaitu tindakan Open Reduction Internal Fixation. ORIF digunakan untuk fraktur tulang panjang pada kaki, dan bertujuan untuk mengembalikan kesejajaran serta rotasi anatomis fragmen tulang (Bachtiar, 2018). Masalah akibat post operasi ORIF yaitu hambatan kemampuan berpindah. Penanganan pada pasien post operasi ORIF fraktur tibia dilakukan dengan intervensi guna mengatasi hambatan kemampuan berpindah.Tujuan : Untuk mendeskripsikan pengelolaan hambatan kemampuan berpindah pada pasien post operasi ORIF fraktur tibia.Metode Penelitian : Rancangan penelitian yang digunakan studi literatur (Santoso, 2020). Metode ini bertujuan untuk menginformasikan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan (Hariyanti dan Wirapraja, 2018). Pengkajian dilakukan di RSUP Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.Hasil : Pengkaji menunjukan hambatan kemampuan berpindah pada pasien yaitu masalah teratasi sebagian dikarenakan skala tujuan dari indikator tidak tercapai sepenuhnya dapat disebabkan karena nyeri yang masih dirasakan oleh klien.Kesimpulan : Penulis melakukan tindakan keperawatan sesuai dengan Nursing Intervention Classification (NIC) yaitu NIC : Peningkatan Latihan : Latihan Kekuatan, hasilnya masalah hambatan kemampuan berpindah teratasi sebagian