PEMERIKSAAN RADIOGRAFI VERTEBRA CERVICAL DENGAN KLINIS CERVICAL SYNDROME (Study Literatur Review)

PEMERIKSAAN RADIOGRAFI VERTEBRACERVICAL DENGAN KLINIS CERVICAL SYNDROMEAndre Lukita. MR1) , Agustina Dwi Prastanti 2)INTISARIProsedur pemeriksaan radiografi vertebra cervical dengan klinis cervical syndrome menurut jurnal berbeda dengan teori Long (2016) ditandai dengan penggunaan arah sumbu sinar tegak lurus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosedur pemeriksaan radiografi vertebra cervical dengan klinis cervical syndrome dan peranan proyeksi AP, AP axial, lateral, dan oblique menggunakan arah sinar tegak lurus.Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan study literature. Pengambilan data dilakukan pada bulan April sampai Mei 2020 melalui google scholar dan repository dengan kata kunci vertebra cervical, arah sinar, cervical syndrome dengan menggunakan metode studi pustaka analisa data dilakukan secara deskriptif dengan membuat narasi dan tabulasi terhadap naskah publikasi dan jurnal yang sangat relevan kemudian membandingkannya dengan teori sehingga dapat diambil kesimpulan dan saran.Hasil penelitian berdasarkan study literature dengan judul jurnal Prosedur Pemeriksaan Radiografi Vertebrae Cervical Pada Pasien Dengan Indikasi Cervical Syndrome Di Instalasi Radiologi RSUP. DR. Soeradji Tirtonegoro Klaten yang dilakukan penelitian oleh Jemi Arianto Mina Belo pada tahun 2018 menyatakan bahwa prosedur pemeriksaan radiografi vertebra cervical dengan klinis cervical syndrome yaitu tidak ada persiapan khusus, persiapan alat dan bahan yaitu pesawat sinar-X siap pakai dan imaging plate dengan ukuran 35 x 43 cm dan 24 x 30 cm kemudian proyeksi yang digunakan adalah AP, AP axial, lateral, dan oblique. Peranan proyeksi AP untuk memperlihatkan discus intervertebralis, proyeksi AP axial untuk memperlihatkan jarak antara pedikel dan discus intervertebralis yang tebuka, proyeksi lateral untuk memperlihatkan zygapophyseal joint yang terbuka, dan proyeksi oblique untuk memperlihatkan berapa ukuran foramen intervertebralis yang terbuka.1) Mahasiwa Prodi DIII Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Semarang Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang 2) Dosen Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Politeknik Kesehatan Kemenkes Semaran