BESAR RISIKO FAKTOR KONSUMSI JAJAN DAN AKTIVITAS SEDENTARY PADA SISWA OBESITAS SMPN 40 SEMARANG

Latar Belakang : Penyebaran virus korona (COVID-19) yang sedang berlangsung adalah keadaan darurat kesehatan masyarakat dan ancaman global. Pemerintah telah memerintahkan masyarakat untuk tinggal dirumah dan menerapkan penutupan sekolah untuk mencegah penyebaran infeksi lebih lanjut. Dalam kondisi pengurungan jangka lama, hal yang mengkhawatirkan adalah terganggunya kesehatan pada anak sekolah dan remaja terutama pada perubahan gaya hidup menetap. Aktivitas sedentary disertai konsumsi jajan yang berlebihan dapat mengarah pada kejadian obesitas. Prevalensi obesitas pada remaja usia 13-15 tahun di Indonesia menurut Riskesdas 2018 mencapai 4,8%. Penelitian pendahuluan didapatkan prevalensi obesitas siswa kelas VII dan VIII SMPN 40 Semarang sebesar 11,8%. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui besar risiko faktor konsumsi jajan dan aktivitas sedentary pada siswa obesitas SMPN 40 Semarang Metode Penelitian : Penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan case control tanpa matching. Jumlah responden sebanyak 31 kasus dan 31 kontrol yang dipilih secara acak, dilakukan selama pandemin covid-19 berlangsung. Data yang dikumpulkan yaitu data identitas responden, data kebiasaan konsumsi jajan, data aktivitas sedentary. Uji yang digunakan yaitu deskriptif, chi-square dan regresi logistic. Hasil Penelitian : Hasil uji Chi Square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan konsumsi jajan dengan status gizi obesitas (p=1,000). Hasil uji Fisher Exact menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas sedentary dan dengan status gizi obesitas (p=1,000). Hasil uji dengan Regresi Logistik menunjukkan bahwa faktor konsumsi jajan 0,934 lipat berisiko mengalami obesitas pada siswa (95%CI, 0,318-2,869). Kesimpulan : konsumsi jajan dan aktivitas sedentary merupakan faktor protektif pada obesitas siswa smp