FAKTOR-FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGANDENGAN KEJADIAN INFEKSI NEONATORUMPADA BAYI BARU LAHIR DI RSUD WAIKABUBAK

Infeksi neonatal merupakan salah satu penyebab terjadinya masalah kesehatan pada bayi baru lahir dengan angka mortalitas dan morbiditas yang cukup tinggi di Indonesia. Di RSUD Waikabubak kejadian infeksi neonatorum pada bayi baru lahir sebanyak 1,2 % .Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian infeksi neonatorum pada bayi baru lahir di RSUD Waikabubak Kabupaten Sumba Barat Propinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2020.Penelitian ini akan dilakukan di wilayah kota Waikabubak Kabupaten Sumba Barat Propinsi NTT. Penelitian menggunakan retrospektif dengan desain case control. Populasi penelitian adalah bayi baru lahir dengan diagnose infeksi neonatorum dan tidak mengalami infeksi neonatorum dengan usia 0-28 hari di RSUD Waikabubak.Teknik pengambilan sampel menggunakan total sample dengan jumlah sampel 140 orang yang di ambil dari rekam medis pasienHasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara infeksi neonatorum dengan usia kehamilan, berat badan lahir, asfiksia neonatorum. Dan prosedur invasive merupakan faktor protektif terhadap kejadian infeksi neonatorum dengan nilai p value 0,001 dan OR 0,014. Untuk faktor ketuban pecah dini dan partus lama tidak ada hubungan terhadap kejadian infeksi neonatorum dengan KPD nilai p value 0,494 dan OR 1,368, sedangkan untuk partus lama nilai p value 0,262 dan OR 0,655Dari hasil penelitian ini diharapkan bahwa tenaga kesehatan perlu melakukan upaya skrining faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian infeksi neonatorum, sehingga dapat diambil langkah efektif untuk mencegah terjadinya infeksi neonatorum pada bayi baru lahir