Hubungan pH Saliva Dengan Angka Karies Pada Siswa (Studi Literatur)

INTISARILatifah, F.N. 2020.Hubungan pH saliva Dengan Angka Karies Pada Siswa (Studi Literatur), Karya Tulis Ilmiah, Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang, Pembimbing : (I) drg. Iman Supardan M. Kes (II) Sadimin S.Si. T. M.KesKata Kunci : pH saliva, karies gigi, siswaKaries gigi merupakan penyakit gigi dan mulut yang banyak dialami oleh masyarakat terutama pada anak-anak. Karies gigi disebabkan beberapa hal salah satunya yaitu air saliva (air ludah). Air ludah (saliva) cairan oral yang kompleks terdiri atas campuran sekresi dari kelenjar ludah, yang mengandung elektrolit seperti natrium kalsium, magnesium dan protein. Jika pengeluaran saliva rendah dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan membersihkan makanan dan mematikan kuman, kemampuan mengurangi menetralkan asam. Dengan demikan, akan mudah terjadinya aktivitas karies.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pH saliva terhadap karies gigi pada siswa. Jenis penelitian ini adalah studi kepustakaan atau penelitian dengan melakukan perbandingan penelitian yang sudah ada berdasarkan studi literatur. Variabel pengaruh adalah pH saliva. Variabel terpengaruh adalah angka karies.Hasil studi literatur menunjukan rata-ratakaries pada gigi siswa 4 karies. Menurut penelitian Putranto, dkk (2020), Zega (2018), dan Reynatha Julinta Butarbutar (2019)menunjukan ada hubungannya dengan sifat pH saliva dalam rongga mulut yang dapat merusak email pada gigi. Menurut penelitian Suratri, dkk (2017), dan Ratnawati (2016) Penyebab karies pada gigi tidak hanya sifat pH saliva dalam mulut, tetapi karena kesadaran terhadap kebersihan gigi dan mulut sangat rendah karena pendidikan dan kemampuan dalam menjaga gigi dan mulut, sehingga dapat disarankan agar mengurangi konsumsi minum-minuman yang mengadung asam