Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Tanda Bahaya Kehamilan

Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan di seluruh dunia hamil. Sebagian besar kehamilan berlangsung dengan aman. Namun, sekitar 15% menderita komplikasi. Menurut Laporan SDKI 2017, 5% wanita yang mengalami komplikasi kehamilan perdarahan berlebihan, masing-masing 3 % mengalami muntah terus menerus dan bengkak kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala yang disertai kejang, serta masing-masing 2 % mengalami mulas sebelum 9 bulan dan ketuban pecah dini. 8% persen wanita mengalami keluhan kehamilan lainnya, di antaranya demam tinggi, kejang dan pingsan, anemia serta hipertensi. (SDKI, 2017).Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui menganaisa hubungan karakteristik ibu hamil (usia, pendidikan, pekerjaan) dengan pengetahuan tentang tanda bahaya kehamilan. Penelitian ini dilakukan di Desa Rawoh Kec. Karangrayung Kab. Grobogan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain observasional deskriptif. Populasi penelitian ini semua ibu hamil di wilayah desa Rawoh yang berjumlah 28 ibu hamil. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling atau sampling jenuh, semua sampel akan diberikan kuesioner berupa google form melalui aplikasi WhatsApp tentang tanda bahaya kehamilanHasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik ibu hamil mayoritas pada usia 20-35 tahun, yaitu 85,7%. Berdasarkan tingkat pendidikan mayoritas pada tingkat pendidikan SMA yaitu 42,9%. Berdasarkan pekerjaan mayoritas tidak bekerja yaitu 82,1%. Berdasarkan pengetahuan mayoritas memiliki tingkat pengetahuan cukup yaitu sebesar 57,2%. Hasil analisis hubungan karakteristik (usia, pendidikan dan pekerjaan) dengan pengetahuan menunjukkan mayoritas ibu hamil memiliki tingkat pengetahuan cukup, berusia 20-35 tahun, pendidikan SMA dan tidak bekerja