TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PEMROSESAN REKAM MEDIS SESUAI STANDAR AKREDITASI DI PUSKESMAS BOJONG KABUPATEN PURBALINGGA

Puskesmas wajib melakukan akreditasi setiap tiga tahun sekali. Perlu dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan akreditasi agar pada pelaksanaan selanjutnya dapat lebih baik. Pelaksanaan penyimpanan dan pemrosesan rekam medis terkendala oleh ruang penyimpanan rekam medis yang cukup sempit dan rak penyimpanan yang penuh, sehingga kerap terjadi missfile. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan metode identifikasi pasien, sistem pengkodean, penyimpanan dan dokumentasi, serta prosedur penyimpanan rekam medis dengan kejelasan masa retensi dan analisis SK dan SPO yang berkaitan dengan pelaksanaan penyimpanan dan pemrosesan rekam medis di Puskesmas Bojong Kabupaten Purbalingga. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data observasi dan wawancara.Hasil penelitian penamaan dengan penamaan langsung, dan penomoran menggunakan Unit Numbering System (UNS). Pengkodean family folder sudah sesuai. Sistem penyimpanan dengan cara sentralisasi, dan sistem penjajaran dengan Straight Numerical Filing (SNF). Prosedur penyimpanan rekam medis belum sesuai dengan SOP yang ada. Kebijakan penyimpanan rekam medis tidak sesuai dengan Permenkes 269 tahun 2008 pasal 9, dan tidak terdapat SOP terkait retensi. Penyusunan Surat Keputusan (SK) tidak sesuai Pedoman Penyusunan Dokumen Akreditasi FKTP tahun 2015, sedangkan penyusunan SOP sudah sesuai. Kendala dalam penyimpanan dan pemrosesan rekam medis yaitu sempitnya ruang filing dan penuhnya rak penyimpanan sehingga seringkali menyebabkan terjadinya missfile. Selain itu belum ada petugas dengan latar belakang rekam medis. Sebaiknya ruang filing dipindahkan ke tempat yang lebih luas dan perlu adanya petugas dengan latar belakang rekam medis sesuai dengan Permenpan Nomor 30 tahun 2013