KAJIAN LITERATUR: PENGARUH TERAPI MUSIK SUARA ALAM TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DAN SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN KRITIS

ABSTRAKSTUDI LITERATUR : PENGARUH TERAPI MUSIK SUARA ALAM TERHADAP TINGKAT KECEMASAN DAN SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN KRITISLatar belakang: Lingkungan dan peralatan di ICU baik suara maupun keberadaannya, serta pasien yang dirawat di ICU yang kritis di sekitar pasien membuat cemas pasien. Kecemasan yang dialami oleh pasien dapat menghambat proses pemulihan dan berdampak pada fisik dan psikologis klien. Mengatasi kecemasan dapat menggunakan terapi musik suara alam. Manusia memilliki interaksi yang unik dengan alam sehingga dapat memberikan efek yang positif terhadap kesehatan manusia.Tujuan: Mengidentifikasi artikel penelitian mengenai pengaruh pemberian terapi musik suara alam dengan tingkat kecemasan dan saturasi oksigen pada pasien kritis. Metode: Literatur review. Database jurnal yang digunakan adalah Pubmed, ProQuest, dan Google Scholar periode tahun 2010-2020, jenis artikel penelitian asli, dapat diakses dalam bentuk teks lengkap. Hasil:. Pemberian terapi musik suara alam berupa suara burung, suara hujan, aliran sungai, air terjun, atau berjalan menyusuri hutan dengan level suara sebesar 25-50 Db selama 20 atau 30 menit efektif menurunkan kecemasan dan meningkatkan saturasi oksigen pada pasien kritis. Tetapi pemberian terapi secara berulang dalam beberapa hari tidak menunjukan adanya pengaruh yang signifikan terhadap saturasi oksigen.Rekomendasi: Suara alam yang digunakan untuk terapi di ruang ICU disarankan dapat berupa gabungan dari suara burung, suara hujan, aliran sungai, air terjun atau berjalan menyusuri hutan dengan level suara sebesar 25-50 Db diberikan selama 20 menit menggunakan earphone. Kata Kunci: natural sound, anxiety, critical care, oxygen saturation, IC