GAMBARAN MAKOSKOPIS DAN MIKROSKOPIS HISTOLOGI HEPAR MENCIT (Mus musculus) YANG DIFIKSASI MENGGUNAKAN NBF 10% DAN MADU KONSENTRASI 10%, 15%, DAN 20%

NBF 10% digunakan sebagai larutan fiksasi standar. Kelebihan larutan fiksasi NBF 10% pH yang mendekati netral dan dapat disimpan dalam jumlah dan waktu yang lama. NBF 10% didalamnya terkandung formaldehide yang merupakan bahan karsinogen dan dinyatakan bahan yang memiliki potensi bahaya bagi kesehatan. Larutan fiksasi lain yang dapat digunakan adalah madu. Sifat maadu yang alami dapat dijadikan larutan fiksasi yang lebih aman bagi kesehatan. Madu memiliki zat antimikroba yang dapat mencegah autolisis jaringan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran makroskopis dan mikroskopkis histologi hepar mencit yang difiksasi menggunakan NBF 10% dengan madu 10%, 15%, dan 20%. Penelitian ini merupakan jenis bservasional (non eksperimental) dengan kriteria penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan Ukuran organ menyusut pada semua kelompok larutan fiksasi. Konsistensi jaringan yang difiksasi NBF 10% mengeras, sedangkan pada larutan fiksasi madu lembek, akan tetapi setelah proses fiksasi organ mengeras. Warna jaringan putih pucat pada klompok NBF 10%, sedangkan pada kelompok madu kuning kecoklatan. Gambaran mikroskopis pada kelompok madu 10% dan 15% serta kontrol NBF 10% dapat mempetahankan keutuhan morfologi sel baik. Inti sel bulat berwarna biru dengan sitoplasma berwarna merah serta sel-sel tersusun dengan batas yang jelas. Kelompok madu 20% memberikan hasil yang paling jelek, jaringan mengkerut dan banyaknya sel yang mengalami degeneraif maupun nekrosis. Simpulan peneitian ini yaitu larutan fiksasi madu 10% dan 15% dapat mempertahankan keutuhan morfologi yang baik sehingga dapat dijdikan sebagai bahan fiksasi