PENGELOLAAN RISIKO KETERLAMBATAN PERKEMBANGAN PADA ANAK DOWN SYNDROME DI SEKOLAH LUAR BIASA YAKUT C-C1 PURWOKERTO

Down syndrome adalah suatu kumpulan gejala akibat dari abnormalitas kromosom, biasanya kromosom 21, yang tidak dapat memisahkan diri selama meiosis sehingga terjadi individu dengan 47 kromosom. Penyandang down syndrome cenderung memiliki perkembangan yang jauh lebih lambat dibandingkan dengan anak normal umumnya. Mereka mengalami keterlambatan perkembangan fisik dan mental disekolah. Keterlambatan perkembangan fisik dan mental dalam belajar pada anak down syndrome mempunyai hubungan dengan risiko keterlambatan perkembangan.hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko keterlambatan perkembangan pada anak down syndrome seperti mengajarkan kegiatan keterampilan motorik halus yaitu dengan cara melukis dengan menggunakan jari tangan. Tujuan penelitian ini yaitu menggambarkan asuhan keperawatan risiko keterlambatan perkembangan pada anak dengan down syndrome di SLB Yakut Purwokerto. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Pengolahan data secara naratif dengan dua responden adapun kriteria inklusi yaitu anak down syndrom dengan risiko keterlambatan perkembangan dengan rentang usia 7-12 tahun