Tinjauan Hukum Keluarga Islam Tentang Penelantaran Anak Oleh Ibu Kandung Hasil Hubungan Di luar Pernikahan Yang Sah (Studi Kasus Di Desa Sukoharjo Kabupaten Pati)

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (field research), pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertujuan agar mendapat gambaran dan pemahaman secara mendalam terkait bentuk-bentuk penelantaran ibu kandung terhadap anaknya dan faktor-faktor penyebab ibu kandung menelantarkan anaknya. Penelitian ini dilaksanakan dengan berdasarkan metode penelitian kulaitatif melalui observasi, wawancara, dokumentasi sebagai teknik pengumpulan datanya. Sedangkan teknik analisis data dalam penelitian kualitatif meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Bentuk-bentuk penelantaran ibu kandung terhadap anak yang pertama yaitu penelantaran anak secara fisik yaitu RS gagal dalam menyusui anak bahkan tidak mengawasi anak agar anak tumbuh berkembang secara optimal. RS menyusui anaknya hanya sembilan hari saja. Sejak ditinggalkan ibu kandungnya yang merawat U adalah nenek korban (ibu dari I). Bentuk penelantaran anak yang kedua yaitu penelantaran anak secara emosional yaitu RS gagal dalam memberikan perhatian dan kasih sayang kepada anaknya. U mendapat kasih sayang dari ibunya hanya sembilan hari saja, RS pun tidak berkeinginan untuk merawat U. Bentuk penelantaran anak yang ketiga yaitu penelantaran anak secara medis yaitu RS lalai atau gagal dalam merawat anaknya ketika sedang sakit. RS tidak memberikan perhatian terhadap anaknya bahkan tidak peduli dan tidak menanyakan keadaan U. Ketika U sakit yang merawat U adalah ayah korban (I) dan orang tua ayah korban. 2). faktor penyebab orang tua (ibu) menelantarkan anaknya yaitu yang pertama faktor keluarga, faktor ini memicu terhadap situasi keluarga yang kurang harmonis antara keluarga RS dengan ayah korban (I). Akibat kurang harmonisnya keluarga, anak yang menjadi korban keegoisan ibu sehingga ibu rela meninggalkan anak kandungnya. Kedua faktor ekonomi, faktor ini mengacu pada penelantaran anak dengan alasan ayah dari anak tersebut tidak bisa diandalkan dalam masalah keuangan, karena ayah anak tersebut malas-malasan untuk bekerja, tidak tanggung jawab untuk pemenuhan nafkah ibu dari anak tersebut. Ketiga faktor sosial juga menjadi penyebab anak terlantar yaitu pengaruh pergaulan di lingkungannya, pergaulan bebas akan mengakibatkan hamil di luar nikah dan akan menimbulkan stigma negatif di masyarakat. Ibu yang melahirkan anaknya di luar nikahakan menganggap anaknya aib dan menyembunyikan keberadaan anak untuk tidak diketahui oleh orang lain. 3). Penelantaran anak tidak dibenarkan dalam Islam karena anak akan menjadi penerus bangsa, oleh karena itu ibu harus pandai merawat dan mendidik anaknya agar menjadi generasi bangsa yang kuat sehingga bisa memajukan agama dan bangsa secara baik. QS An-Nisa ayat 9 kepada orang tua jangan meninggalkan keturunan yang lemah untuk itu orang tua berkewajiban dalam pemeliharaan, jika pemeliharaan anak tidak dipenuhi maka orang tua gagal atau lalai dalam pemeliharaan anak.Tindakan ibu kandung yang menelantarkan anaknya dalam hukum keluarga Islam tidak ditemukan secara detail, tetapi jika ada orang tua baik ayah atau ibunya yang menelantaran anaknya akan dikenakan terhadap pelanggaran. Penetapan hukuman yang sesuai dengan tindak pidana yang dilakukan diserahkan kepada kebijaksanaan haki