Penerapan Layanan Bimbingan Karier Dalam Memberikan Pemahaman Sekolah Lanjut Siswa di MTs Walisongo Kayen Pati

Tujuan dalam penelitian yang dilakukan peneliti yaitu untuk mengetahui: (1) Penerapan program layanan bimbingan karier serta upaya guru bimbingan dan konseling dalam memberikan pemahaman sekolah lanjut pada siswa di MTs Walisongo Kayen Pati, (2) Faktor pendukung dan faktor penghambat dalam penerapan bimbingan karier untuk memberikan pemahaman sekolah lanjutan pada siswa di MTs Walisongo Kayen Jenis penelitian ini menggunakan penelitian lapangan dengan pendekatan deskriptif kualitatif.. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yakni: observais, wawancara (interview), serta dokumentasi. Analisis data yang digunakan peneliti yaitu uji keabsahan data dalam bentuk uji kredibilitas dengan cara perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, menggunakan bahan referensi, triangulasi sumber, triangulasi teknik serta triangulasi waktu. Adapun informan dalam penelitian ini terdiri dari Kepala Madrasah, Koordinator Guru Bimbingan dan Konseling, serta peserta didik kelas IX. Selain itu, Teknik analisis data melalui tiga tahapan antara lain reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa guru bimbingan dan konseling memberikan beberapa layanan bimbingan karier kepada peserta didik terutama pada kelas 9 di MTs Walisongo Kayen Pati diantaranya: layanan informasi, layanan penempatan dan penyaluran, bimbingan kelas besar/lintas kelas, bimbingan kelas/klasikal, bimbingan kelompok, konseling individu, serta program layanan pendukung bimbingan karier untuk pemahaman sekolah lanjut bagi siswa meliputi tes psikologi dan sosialisasi dari lembaga sekolah lanjut. Adapun faktor pendukung penerapan layanan bimbingan karier dalam memberikan pemahaman sekolah lanjut siswa yaitu: adanya dukungan pihak sekolah dan pihak lainnya, kerjasama dengan lembaga seperti sosialisasi terkait informasi sekolah lanjut dan tes psikologi dari ahlinya, serta fasilitas sarana prasarana yang cukup memadai. Sedangkan faktor penghambatnya meliputi: adanya pembelajaran daring, tidak adanya jadwal masuk kelas, pandangan negatif siswa tentang guru BK, pengaruh teman sebaya, serta tenaga profesional yang tidak sesuai dengan bidangny