Peran Guru Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Pada Pembelajaran Online Kelas VIII SMP Negeri 2 Wedarijaksa Pati

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan penerapan pembelajaran online yang menjadikan guru PAI tidak dapat mengetahui keaktifan belajar peserta didik secara langsung dan menjadikan peserta didik kurang aktif ketika pembelajaran secara online. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Proses pembelajaran online pada mata pelajaran PAI kelas VIII SMP 2 Negeri Wedarijaksa Pati. 2) Peran guru dalam meningkatkan keaktifan belajar siswa mata pelajaran PAI pada pembelajaran online kelas VIII SMP 2 Negeri Wedarijaksa Pati. 3) Kendala tentang keaktifan belajar yang dihadapi siswa ketika mengikuti pembelajaran online mata pelajaran PAI kelas VIII SMP Negeri 2 Wedarijaksa Pati. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan dan menggunakan pendekatan kualitatif. Data diperoleh dari observasi, wawancara dengan kepala sekolah, guru PAI dan peserta didik kelas VIII, serta dokumentasi. Data penelitian dilakukan dengan cara perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan, menggunakan bahan referensi dan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Proses pembelajaran online pada mata pelajaran PAI kelas VIII di SMP Negeri 2 Wedarijaksa Pati kurang berjalan dengan baik, meskipun dalam pelaksanaannya Bapak/Ibu guru menyiapkan beberapa persiapan yaitu menyiapkan RPP, buku ajar, materi pembelajaran dan media pembelajaran berupa aplikasi google calssroom. Tidak lupa juga menyiapkan kuota internet agar dapat terhubung atau masuk ke aplikasi tersebut. Evaluasi yang telah dilakukan mendapatkan hasil bahwa dari jumlah siswa dalam satu kelas terdapat 7 sampai 8 siswa yang tidak aktif mengumpulkan tugas. Sementara terdapat 10 siswa yang aktif ketika pembelajaran online berlangsung. 2) Ada empat peran guru dalam meningkatkan keaktifan belajar peserta didik mata pelajaran PAI pada pembelajaran online, yaitu: Pertama, guru berperan sebagai pendidik dan pembimbing. Kedua, guru berperan sebagai motivator. Ketiga, guru berperan sebagai fasilitator yakni dengan menentukan penggunaan aplikasi sebagai media pembelajaran. Keempat, guru berperan sebagai evaluator dengan memberikan penugasan setiap selesai melaksanakan pembelajaran. 3) Kendala yang dihadapi antara lain yaitu: keterbatasan kuota internet dan gangguan signal yang tidak stabil, kurangnya komunikasi antara peserta didik dengan guru dan , munculnya rasa jenuh peserta didik serta kurangnya kesadaran peserta didik ketika pembelajaran online. Sedangkan solusi yang diberikan yaitu: memberikan bantuan kuota internet secara gratis dan memberikan arahan kepada peserta didik untuk mengganti provider dengan kekuatan signal yang baik, memberikan kesempatan peserta didik untuk chat secara pribadi berkaitan dengan materi yang belum dipahami dan memberikan dorongan motivasi belajar dengan melibatkan wali kelas, guru BK dan wali muri