Pengembangan Estimasi Profil Pembuangan Air Balas

Konvensi Ballast Water Management digunakan untuk mengontrol dan memantau kandungan invasif spesies yang ada di dalam air balas. Konvensi ini juga mengatur pembuangan air balas, untuk mengurangi risiko penyebaran organisme akuatik berbahaya dari satu daerah ke daerah lain, dan menimbulkan masalah ekologis serta masalah kesehatan yang serius. Penyebaran air balas tergantung pada jumlah lalu lintas laut. Meningkatnya lalu lintas laut di Pelabuhan Indonesia juga akan berdampak pada penyebaran debit air balas di perairan pelabuhan. Analisis ini akan dilakukan untuk mengidentifikasi dan memperkirakan profil debit air balas Di Pelabuhan Tanjung Perak, mengembangkan aplikasi perangkat lunak untuk estimasi debit air balas di pelabuhan, dan mengetahui hubungan profil debit air ballast dan ratifikasi Konvensi BWM di Indonesia. BWDA Model digunakan untuk menghitung estimasi debit air ballast di Pelabuhan Tanjung Perak. Sedangkan. data sekunder digunakan untuk mengidentifikasi kandungan spesies berbahaya yang memungkinkan dari negara asal dan menentukan profil debit air balas di Pelabuhan Tanjung Perak. Hasil dari tugas akhir ini adalah berupa estimasi volume buangan air balas, estimasi kapasitas pompa yang dibutuhkan untuk pengolahan air balas dari tahun 2012 hingga tahun 2018 di Pelabuhan Tanjung Perak, dan pengembangan perangkat lunak dengan basis web yang dapat digunakan untuk mengestimasi jumlah buangan air balas di pelabuhan. Estimasi profil buangan air balas dapat digunakan untuk membangun mekanisme pemantauan untuk mencegah polusi air balas di laut Indonesia dan membuat penilaian risiko jangka panjang dalam pengelolaan air balas. ================================================================================================ BWM Convention used to control and monitoring invasive species in ballast water. This convention also regulates ballast water discharge, to reduce the risk of the spreading of harmful aquatic organism from one region to other region, and poses serious ecological and health problems. Ballast water spreading is depending on the amount of maritime traffic. The increasing of maritime traffic in Indonesia Port also will impact to the spreading of ballast water discharge. This analysis will conduct to identify and estimate the ballast water discharge profiles in Tanjung Perak Port, develop the software application for ballast water discharge profile estimation in port, and know the relation of ballast water discharge profiles and the ratification of BWM Convention in Indonesia. BWDA Model is used to calculate the estimated ballast water discharge at Tanjung Perak Port. While. Secondary data is used to identify possible harmful species from the origin country and determine the profile of ballast discharge at Tanjung Perak Port. The results of this final project are the estimation of ballast water discharge volume, estimation of pump capacity that needed for ballast water treatment from 2012 to 2018 in the Tanjung Perak Port, and software development on a web basis that can be used to estimate quantity of ballast water discharge at the port. The estimation of ballast water discharge profiles can be used to establish monitoring mechanisms to prevent ballast water pollution in Indonesian seas and make long-term risk assessments in the management of ballast water