Ibnu Rusyd berusaha mempertemukan antara wahyu, rasio, dan realitas, atau antara epistemologi bayani, irfani dan burhani atau dikenal juga dengan program islamisasi atau integrasi antara agama dan filsafat. Selain usaha dari Ibnu Rusyd tersebut, juga karena adanya keinginan para ilmuwan muslim saat ini untuk mengkaji ulang warisan (turats) keilmuan Islam klasik sebagai upaya membangun peradaban Islam modern. Wahyu atau nas atau teks syariah bersifat terbatas, selesai dan peristiwa/kenyataan baru yang bersifat tak terbatas akan terus berdatangan dan tak aka nada habisnya. Muncul kenyataan baru yang tak terbatas itu dapat terjadi karena konteks ruang dan waktu yang baru yang berbeda dengan konteks di saaat nabi masih hidup. Apalagi di jaman ...