PERANCANGAN KEY PERFOMANCE INDICATOR UNTUK PENGUKURAN KINERJA PASAR RABU TANI

Pasar Rabu Tani merupakan unit usaha dari koperasi Mandiri dan Merdeka (KMDM) yang berdiri sejak bulan Maret 2020. Pasar Rabu Tani termasuk koperasi pemasaran. Menghadapi persaingan usaha yang semakin kompetitif, menjadikan Pasar Rabu Tani harus memberikan pelayanan dan kualitas terbaik kepada pelanggannya. Melakukanapengukuran kinerjaaperusahaan merupakanasalah satu caraayang dapatadilakukan, karena dapat menentukan faktorapentingadalam menilaiapencapaian danakeberhasilan sertaamenjadi dasar dalamamengevaluasi hasilakinerja dari periodeasebelumnya. Pasar Rabu Tani saat ini belum memiliki sistem pengukuran kinerja yang formal dan komprehensif, dengan tidak adanya pengukuran kinerja, Pasar Rabu Tani tidak dapat menyampaikan tujuan perusahaan pada karyawan ke dalam bentuk tugas-tugas operasional harian yang dilakukan untuk menunjang terwujudnya tujuan Pasar Rabu Tani. Hal ini menyebabkan tidak maksimalnya kegiatan operasional di Pasar Rabu Tani. Pengukuran kinerja dibutuhkan untuk merumuskan pengembangan Pasar Rabu Tani secara strategis dengan tidak melupakan kapasitas Pasar Rabu Tani. Untuk menentukan aspek lain yang dibutuhkan dalam pengukuran kinerja diperlukan perancangan pengukuran kinerja pada Pasar Rabu Tani. Penelitianaini bertujuanauntuk merancang pengukuran kinerja pada Pasar Rabu Tani dengan metode Balance Scorecard (BSC). Metode BSC menerjemahkan visi, misi dan sasaran strategis menjadi tujuan strategis dan Key Perfomance Indicator (KPI) sebagai ukuran keberhasilan yang terbagi menjadi empat perspektif dalam BSC yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal dan pertumbuhan dan pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada expert perusahaan. Pemberian bobot KPI menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dan diolah dengan Software Expert Choice. Penelitian ini menghasilkan 12 sasaran strategis, 15 Key Perfomance Indicator. Perspektif pelanggan memperoleh bobot perspektif tertinggi. Pada perspektif keuangan KPI tertinggi adalah peningkatan penjualan. Pada perspektif pelanggan KPI persentase keloyalan pelanggan memperoleh bobot tertinggi. Pada perspektif proses bisnis internal KPI akuntabilitas persediaan menjadi bobot tertinggi, sedangkan pada perspektifapertumbuhanadanapembelajaran KPI jumlah pelatihan karyawan memperoleh bobot tertingg