Implementasi Program Pemberdayaan dan Penguatan Eksistensi Lembaga Adat, Seni dan Budaya di Provinsi Sumaera Barat

ABSTRAK Rahmat Taufik, No BP. 1510841002, Implementasi Program Pemberdayaan dan Penguatan Eksistensi Lembaga adat, seni dan budaya di Provinsi Sumatera Barat, Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas, Padang, 2021. Dibimbing oleh: Drs.Yoserizal, M.Si dan Dr.Hendri Koeswara,S.IP,M.Sos.Sc. Skripsi ini terdiri dari 183 dengan referensi 7 buku teori, 6 buku metode, 3 skripsi, 1 tesis, 2 jurnal, 9 dokumen kebijakan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya program pemberdayaan dan penguatan eksistensi lembaga adat, seni dan budaya pada Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat dengan lembaga adat sebagai sasarannya. Implementasi program dilaksanakan berupa pembinaan terhadap 18 nagari percontohan yang diatur dalam kegiatan Penguatan Adat Salingka Nagari. Pembinaan terhadap nagari percontohan didasari karena melemahnya peran dan fungsi pemangku adat di Sumatera Barat. Berdasarkan fenomena yang ada, implementasi program di nagari percontohan terdapat ketidakseimbangan dalam pelaksanaan program. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis bagaimana implementasi program pemberdayaan dan penguatan eksistensi lembaga adat, seni dan budaya di Provinsi Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan Teori Implementasi Program G. Shabbir Chemma dan Dennis A. Rondinelli yang mengemukakan 4 faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan program yaitu: Kondisi lingkungan, hubungan antar organisasi, sumber daya organisasi, karakteristik dan kapabilitas instansi pelaksana. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan dokumentasi. Teknik pemilihan informan menggunakan purposive sampling. Sementara itu triangulasi data yang peneliti gunakan adalah triangulasi sumber. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan program, faktor yang mempengaruhi keberhasilan sangat berpengaruh terhadap pelaksanaan program. Pada variabel kondisi lingkungan terlihat bahwa semakin besar keterlibatan penerima program maka semakin berhasil program dilaksanakan. Dinas Kebudayaan sebagai leading sector dalam implementasi program sudah melaksanakan hubungan antar organisasi dengan baik. Sumberdaya yang dimiliki sudah cukup untuk melaksanakan program, akan tetapi program memiliki kecenderungan tidak didukung dengan kondisi internal yang baik. Kata Kunci : implementasi program, lembaga adat, adat salingka nagar